Cerita Pilu Korban Kecelakaan Maut Di Cibubur, Teriak Minta Tolong Tapi Warga Sibuk Merekam Pakai HP

Indra Fikri - Kamis, 21 Juli 2022 | 19:00 WIB
Tribunjakarta.com
Cerita pilu korban kecelakaan maut truk Pertamina di Cibubur, teriak-teriak minta tolong tapi warga sibuk rekam pakai hp

MOTOR Plus-online.com - Cerita pilu korban kecelakaan maut truk Pertamina di Cibubur, Bekasi, Jawa Barat, teriak minta tolong tapi warga malah sibuk merekam pakai hand phone (HP).

Nadita adalah istri dari salah satu korban kecelakaan.

Saat kecelakaan, Nadita menceritakan suaminya Firas Firdaus harus menunggu hampir satu menit untuk mendapatkan pertolongan dari warga sekitar.

Sebab lebih banyak warga yang sibuk merekam video kecelakaan dibandingkan menolong korban.

"Saya juga enggak ngerti, suami saya itu hampir satu menit enggak ada yang nolongin. Pada sibuk video," kata Nadita, dikutip dari Kompas.com, Kamis (21/7/2022).

"Mungkin banyak yang takut atau gimana tapi seenggaknya kan dilihat dulu posisinya apakah bisa ditolong atau harus tunggu tim medis," tambahnya.

Nadita menceritakan, dalam kecelakaan itu posisi suaminya Firas Firdaus terhimpit sepeda motornya.

Firas yang masih dalam keadaan sadar tak bisa meloloskan diri karena sebagian bodi sepeda motornya juga terlindas ban depan truk Pertamina.

Baca Juga: Kisah Iron Man di Kecelakaan Maut Cibubur Selamatkan Pemotor, Kesal Warga Cuma Merekam

Ia berkali-kali meminta pertolongan warga setempat namun tak kunjung ada yang menolong.

Sampai akhirnya, datang seorang berkostum badut Iron Man yang datang menolong Firas.

Nadita pun sangat berterima kasih dengan sosok Iron Man yang telah menjadi pahlawan bagi suaminya itu.

"Karena kondisi suami saya itu kakinya tertimpa, kalau makin lama kemungkinan bisa makin parah," ungkap Nadita.

Seperti diketahui, video kecelakaan maut di Jalan Transyogi Alternatif Cibubur, Kota Bekasi, pada Senin (18/7/2022) lalu menyebar dengan cepat di media sosial.

Banyak warga di sekitar lokasi mengambil video pasca kecelakaan yang melibatkan truk Pertamina itu dan langsung menyebarkannya di dunia maya.

Padahal, menyebarkan foto korban kecelakaan itu tidak layak dikonsumsi publik.

Bahkan bisa berakibat hukuman.

Baca Juga: Kecelakaan Maut Cibubur, Jasa Raharja Ikut Beri Santunan Buat Keluarga Korban

Hukuman itu sebagaimana diatur dalam Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Dalam UU ITE, ancaman itu secara eksplisit dibahas dalam Pasal 27 ayat 1.

Dalam pasal itu ditegaskan bahwa:

"Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam)".

Penyebaran konten korban kecelakaan tidak menunjukkan rasa kemanusiaan.

Ini tentu karena tidak menunjukkan rasa empati kepada koban maupun keluarganya.

Adapun ancaman pidana penjara paling lama enam tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1 miliar itu termaktub dalam Pasal 27 ayat (1) dan Pasal 27 ayat (3) serta Pasal 43 Undang-Undang ITE.

Mengutip dari Kompas.com berikut adalah kondisi yang sebaiknya tidak diunggah ke media sosial:

Baca Juga: Video Keluarga Korban Kecelakaan Truk Pertamina di Cibubur Gelar Aksi Tabur Bunga

1. Kecelakaan

Sebuah peristiwa kecelakaan di darat, laut dan udara tentu mengejutkan dan menarik perhatian banyak orang.

Menyebarluaskan foto korban peristiwa kecelakaan. Membuat keluarga korban makin terpuruk.

2. Korban Kekerasan

Dalam sebuah grup percakapan, sering diserbar foto korban kekerasan, sebagai peringatan dari pengunggah, supaya orang lain lebih berhati-hati menjaga anggota keluarganya.

Jika ingin mengimbau masyarakat untuk berhati-hati, cukup dengan pesan saja, tidak perlu menyertakan foto.

3. Foto Jenazah

Setiap orang layak mendapatkan privasi, bahkan ketika sudah meninggal.

Baca Juga: Pilu Curhatan Ayah Korban Kecelakaan Maut Truk Tangki Pertamina di Cibubur: Anak Saya Tidak Pernah Merepotkan Orangtua

Dikenal sebagai post-mortem privacy.

Jika memang bertujuan untuk mengenang atau menyebar kabar duka, cukup mengunggah foto mendiang saat masih hidup.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Nadita Teriak Minta Tolong Tapi Warga Sibuk Merekam dengan HP Saat Kecelakaan Maut Cibubur

Source : Tribunnews.com
Penulis : Indra Fikri
Editor : Joni Lono Mulia


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular