2.Thermostat tidak berfungsi.
3.Tekanan tutup radiator lemah.
4.Saluran radiator tersumbat, karena karat atau kerusakan pada komponen sistem pendingin.
5.Selang radiator getas dan retak sehingga mengalami kebocoran.
6.Kipas radiator tidak berfungsi.
Jika hal tersebut terjadi, maka mesin bisa mengalami overheat ditandai dengan indikator suhu mesin yang menyala.
Hal tersebut terjadi karena air radiator tidak bersirkulasi dengan baik atau berkurangnya air radiator bahkan meluap pada tabung reservoir (cadangan).
Baca Juga: 4 Cara Membersihkan Radiator Motor, Bikers Gak Boleh Asal-asalan
Berikut juga langkah-langkah pemeriksaan radiator motor :
1.Cek kondisi sirip-sirip radiator. Jika kotor, segera bersihkan.
2.Periksa ketinggian air radiator pada tanki reservoir (cadangan), tambah jika kurang. Jangan menggunakan air mineral, gunakan selalu coolant yang direkomendasikan.
3.Cek jalur dan selang radiator apakah terdapat kebocoran.
4.Cek kondisi air radiator, berubah warna atau tidak.
5.Cek kondisi tutup radiator, sudah kencang, ada bocor, berubah bentuk (penyok) atau tidak.
Jika terjadi masalah saat melakukan pemeriksaan radiator segera kunjungi bengkel resmi terdekat.
Lakukan pengurasan air radiator setiap 12.000 km atau 12 bulan, atau sesuai buku petunjuk pemilik.
Penulis | : | Erwan Hartawan |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR