MOTOR Plus-Online.com - Radiator jadi komponen motor yang berfungsi sebagai sistem pendingin pada mesin.
Cara kerjanya, radiator melepaskan panas yang dihasilkan dari mesin untuk dibuang ke udara luar.
Bahan utama radiator terbuat dari alumunium, yang terdiri dari banyak pipa alumunium disertai sirip pendinginan.
Terdapat dua tipe radiator yaitu sistem pendingin udara dan sistem pendingin cairan.
Komponen sistem pendingin cairan terdiri dari radiator, tutup radiator, tangki cadangan (reservoir), kipas radiator, selang radiator, water pump, thermostat, dan cairan pendingin atau coolant.
”Radiator memiliki fungsi penting untuk menjaga kinerja motor tetap optimal, namun kerap kurang diperhatikan oleh konsumen," ungkap Muslian, Manager After Sales Main Dealer Yamaha PT. Thamrin Brothers (Sumatera Selatan & Bengkulu).
"Karena itu, kami ingin memberikan penjelasan mengenai radiator agar dapat menghindari terjadinya masalah dan mengantisipasi dengan langkah-langkah yang kami berikan,” sambungnya.
Pemilik kendaraan juga wajib mengenali 6 tanda radiator bermasalah:
Baca Juga: Bukan Hanya Oli Mesin, Cairan Ini Juga Harus Diganti Secara Berkala
1.Sirip radiator rusak karena terbentur batu dan kerikil sehingga jalur cairan pendingin tersumbat.
2.Thermostat tidak berfungsi.
3.Tekanan tutup radiator lemah.
4.Saluran radiator tersumbat, karena karat atau kerusakan pada komponen sistem pendingin.
5.Selang radiator getas dan retak sehingga mengalami kebocoran.
6.Kipas radiator tidak berfungsi.
Jika hal tersebut terjadi, maka mesin bisa mengalami overheat ditandai dengan indikator suhu mesin yang menyala.
Hal tersebut terjadi karena air radiator tidak bersirkulasi dengan baik atau berkurangnya air radiator bahkan meluap pada tabung reservoir (cadangan).
Baca Juga: 4 Cara Membersihkan Radiator Motor, Bikers Gak Boleh Asal-asalan
Berikut juga langkah-langkah pemeriksaan radiator motor :
1.Cek kondisi sirip-sirip radiator. Jika kotor, segera bersihkan.
2.Periksa ketinggian air radiator pada tanki reservoir (cadangan), tambah jika kurang. Jangan menggunakan air mineral, gunakan selalu coolant yang direkomendasikan.
3.Cek jalur dan selang radiator apakah terdapat kebocoran.
4.Cek kondisi air radiator, berubah warna atau tidak.
5.Cek kondisi tutup radiator, sudah kencang, ada bocor, berubah bentuk (penyok) atau tidak.
Jika terjadi masalah saat melakukan pemeriksaan radiator segera kunjungi bengkel resmi terdekat.
Lakukan pengurasan air radiator setiap 12.000 km atau 12 bulan, atau sesuai buku petunjuk pemilik.
Penulis | : | Erwan Hartawan |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR