Untuk itu, Dorna melakukan konsultasi dengan para penggemar MotoGP.
Tujuannya adalah untuk mengetahui perubahan atau perbaikan apa yang harus dilakukan untuk menarik para penonton, baik di sirkuit maupun melalui layar televisi.
Dalam sebuah wawancara oleh Speedweek.com, Carmelo Ezpeleta, CEO Dorna Sports, menjelaskan keputusan ini.
"Kami harus meningkatkan hubungan antara penonton dan kami. Itu sebabnya kami bertanya melalui jejaring sosial apakah pemirsa tertarik untuk berkolaborasi," kata Ezpeleta.
"Untuk ini, kami membentuk departemen di Dorna yang akan berhubungan dengan penyelenggara GP lokal. Jadi kami ingin tahu persis apa yang bisa kami lakukan untuk peningkatan," tambahnya.
Paolo Campinoti, pemilik tim Pramac Ducati, sempat memberikan pendapatnya.
Baca Juga: Geger, Kelas Moto2 Dan Moto3 Bakal Pisah Dari MotoGP, Bos Dorna Jawab Begini
Pria asal Italia itu menganggap bahwa mereka harus lebih menonjolkan kelas utama, membatasi kelas Moto3 dan Moto2.
Intinya, bahwa hanya balapan MotoGP yang dapat dilihat di luar negeri.
Carmelo Ezpeleta, sepenuhnya mengesampingkan opsi tersebut.
"Kita tidak akan melihat kemenangan kandang untuk Chantra di Moto2 Indonesia di sirkuit Mandalika pada bulan Maret," tegas Carmelo Ezpeleta.
"Dan di Texas, pembalap lokal di kelas Moto2 Cameron Beaubier dan Joe Roberts adalah bintangnya. Promotor asing ingin memiliki ketiga kelas," sambungnya.
"Kami tidak akan pernah menghilangkan Moto2 dan Moto3 karena kelas-kelas ini merupakan bagian penting dari struktur GP. Dan mereka selalu ada sejak 1949," jelas Ezpeleta.
"Saya terbuka untuk semua diskusi yang masuk akal."
Akan tetapi program GP dengan tiga kelas tidak bisa diganggu gugat," tutupnya.
Source | : | Motosan.es |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR