"Menurut pendapat saya, MotoGP telah banyak berubah dalam hal ini," imbuh Dovi.
"Sekarang jika berada di tim stelit yang bagus dengan insinyur yang baik, itu tidak masalah sama sekali," terangnya.
"Terlebih jika pembalap tim satelit memiliki kontrak pabrikan dan dukungan teknis dari pabrikan," jelas Andrea Dovizioso.
Perkataan Andrea Dovizioso memang ada benarnya, terlihat pembalap dari tim satelit di era MotoGP beberapa tahun terakhir sering menapaki podium.
Enea Bastianini , Jorge Martin, Johann Zarco dan Marco Bezzecchi yang sudah naik podium bahkan kemenangan di MotoGP 2022.
Kemudian ada pembalap tim satelit Red Bull KTM Tech3 melalui Miguel Oliveira yang menangi balapan dua kandang di 2020.
Berikutnya satelit dari pabrikan Jepang Honda dan Yamaha juga beberapa kali naik podium dan kemenangan.
Baca Juga: Andrea Dovizioso Tolak Tawaran FIM MotoGP Stewards, Pilih Garuk Tanah
Contohnya LCR Honda (2015-2019) dengan Cal Crutchlow , Estrella Galicia 0,0 MarcVDS Honda dengan Jack Miller (2016) dan Petronas Yamaha SRT (2019-2020) dengan Fabio Quartararo dan Franco Morbideli.
"Jika pabrikan percaya pada Anda, mereka dapat memberi Anda hal yang persis sama (sebagai pembalap pabrikan)," ungkap Andrea Dovizioso.
"Perbedaannya, jika Anda berada di skuat pabrikan, hanya saja Anda memiliki lebih banyak uang untuk melakukan apa yang Anda inginkan, bepergian dan hospitality, dan hal-hal itu," tambah Andrea Dovizioso.
"Karena jika spek motornya sama, dan jika Anda mendapat dukungan pabrikan, para insinyurnya juga sama."
"Para insinyur mengambil bagian dalam pertemuan yang sama. Mereka melakukan segalanya bersama-sama. Selalu hal yang sama," pungkas Andrea Dovizioso.
Source | : | Crash.net |
Penulis | : | Ilham Ega Safari |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR