Harga BBM Pertamax Stabil Tapi Pertamina Dianggap Jual Rugi, Simak Penjelasannya

Ardhana Adwitiya - Kamis, 4 Agustus 2022 | 18:25 WIB
MyPertamina
Ilustrasi isi bensin Pertamax di SPBU Pertamina.

Sedangkan 95 persen konsumsi berasal dari Pertamax, Pertalite, dan Solar.

Sehingga meski Pertamina menaikkan harga 3 jenis BBM non-subsidi tersebut, tetap tidak dapat menutup keseluruhan kerugian Pertamina dalam menjual Pertamax.

"Tidak nutup, kerugian Pertamax itu sangat besar. Kita belum keluarin angkanya (kerugian penjualan Pertamax), sangat besar," ujar Irto dikutip dari Kompas.com, Rabu (3/8/2022).

Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro juga membenarkan pernyataan tersebut.

Soalnya volume Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) dan subsidi jauh lebih banyak dari volume BBM nonsubsidi.

Dengan demikian, meskipun Pertamina menaikkan harga Pertamax Turbo dkk tentu tidak dapat menutup kerugian dari penjualan Pertamax.

"Saya kira memang demikian. Pertalite saja kisaran 23-30 juta kiloliter (KL). Solar 15-17 juta KL. Sementara total non subsidi hanya kisaran 7 juta KL," kata Komaidi, Kamis (4/8/2022).

Kendati demikian Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi mengatakan, kenaikan harga Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite memang tidak dapat mengurangi kerugian Pertamina untuk penjualan Pertamax.

Baca Juga: Video Warna Bensin Pertamina Dari Pertalite Sampai Pertamax Turbo, Segini Harga Terbarunya 

Namun, kenaikan harga 3 jenis BBM nonsubsidi ini dapat mengurangi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk memberikan kompensasi kepada Pertamina.

Dengan demikian, meski saat ini Pertamina menjual rugi BBM jenis Pertamax, kerugian akibat fluktuasi harga minyak tersebut akan dikompensasi oleh pemerintah.

"Pasalnya, Pertamina akan dapat penggantian melalu dana APBN untuk kompensasi jika Pertamina menjual BBM di bawah harga keekonomian," jelas Fahmy.

Namun, lanjut dia, kompensasi jual rugi akibat fluktuasi harga minyak ini tidak dapat langsung dilakukan di tahun tersebut.

Pemerintah baru dapat mengalokasikan dana kompensasi dari APBN di tahun anggaran berikutnya.

Sehingga sampai saatnya dialokasikan, Pertamina yang harus menanggungnya.

"Hanya masalahnya kompensasi ke Pertamina baru dibayar pada anggaran APBN tahun berikutnya. Kalau harga BBM sesuai harga keekonomian, negara tidak perlu alokasikan dana kompensasi dari APBN," ucap Fahmy.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pertamina Masih Jual Rugi Pertamax, Kenaikan Harga Pertamax Turbo dkk Tak Menutupi?"

Source : Kompas.com
Penulis : Ardhana Adwitiya
Editor : Ahmad Ridho


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular