"Jika ada masyarakat yang jadi korban harus segera melaporkan. Jadi bisa kita tindak pelakunya jika ada bukti," tegas polisi kelahiran 9 Februari 1973 ini.
Polisi jebolan Akpol tahun 1994 ini dengan tegas tidak akan mentoleransi kejahatan jalanan yang salah satunya pelaku penebar ranjau paku.
Biasanya pelaku penebar ranjau paku adalah para pemilik bengkel tambal ban yang lokasinya tidak jauh.
Selain itu, pelaku penebar ranjau paku mengincar barang berharga pengemudi mobil.
Ruas jalan Daan Mogot Jakarta Barat menjadi daerah paling 'merah'.
Lokasi ini banyak ditemukan kasus bocornya ban kendaraan secara massal.
Selain pernah menjabat Kasatreskrim Polres Jakbar, Irjen Ferdy Sambo pernah menduduki posisi Kasat V Ranmor Polda Metro Jaya.
Kasus-kasus besar pencurian kendaraan bermotor (curanmor) berhasil dibongkar.
Barang bukti puluhan mobil ikut disita saat masih menjabat Kasat V Ranmor Polda Metro Jaya.
Salah satu prestasi Irjen Ferdy Sambo pernah membongkar kompoltan curanmor paling besar tahun 2009.
Sedikitnya ada 132 unit motor curian dari berbagai tipe dan merek berhasil disita.
Irjen Ferdy Sambo yang saat itu masih berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) mengakui kalau maling motor masih pakai cara konvensional.
"Modusnya kebanyakan masih pakai cara konvensional dengan menggunakan kunci T," terangnya dikutip MOTOR Plus-online dari Tabloid OTOMOTIF edisi 25:XIX (26/10/2009).
KOMENTAR