MOTOR Plus-online.com - Bahasa daerah dan stiker ini dianggap bisa hindari aksi begal motor di Lampung, ceritanya viral di media sosial.
Siapa sangka bahasa daerah dan stiker bisa jadi penangkal aksi begal motor di Lampung.
Viral di media sosial cerita pemotor selamat dari begal motor di Lampung berkat bahasa daerah.
Pasalnya aksi begal motor sering terjadi di Lampung mengincar motor dari luar kota.
Pemotor selamat dari begal di Lampung berkat bahasa daerah dibagikan lewat Thread oleh akun Twitter @mazzini_gsp, Minggu (7/8/2022).
Terlihat pemilik akun @mazzini_gsp, Saddam Husein yang merupakan pegiat sejarah mengunggah foto dirinya naik motor Yamaha NMAX sambil memberi tanda bulatan merah ke pelaku begal.
"Jam setengah 6 pagi ini, gak jauh dari Pelabuhan Bakauheni disalip Vixion, yg bawa motor nyuruh berenti. yg dibonceng, tangan kanan bawa pistol rakitan," tulis akun @mazzin_gsp.
"Gue berenti, langsung ngomong 'Haga api? Nginjam bekhilang?' (Mau apaan? Minjem korek?)
Yg bawa motor 'Muwat bang' (Gak bang)..," sambungnya.
Baca Juga: Viral Pemotor Yamaha NMAX Selamat dari Begal di Lampung Gara-gara Bahasa Daerah
"Yg bawa motor 'Penyanaku jeno khik ku' (kirain gue tadi temen)," lanjutnya.
"Yg dibonceng bawa pistol rakitan tangan taro tengah 'kham laju yo bang' (gue berdua lanjut jalan ya bang). Gue, 'oke bang'," tambahnya.
"Foto ngejar mereka mau nyalip buat ngeliat plat depan, plat belakang gak ada. Gak kesalip juga," sambungnya.
"Gak tau mereka mau ngebegal atau nodong. Yg pasti, gak mungkin nyetop ngajak diskusi sejarah," lanjutnya.
Saddam Husein juga mention akun Humas Polri dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo.
"@ListyoSigitP @DivHumas_Polri @humaspoldalpg @poldalampung Tolong suruh Polisi patroli dri malam-subuh di situ, sasarannya plat luar Lampung/mungkin yg gak ada sticker Lampung di motor," sambung @mazzini_gsp.
Akun @awummm membalas cuitan tersebut dengan cerita yang serupa.
"Mjb kebanyakan sih iya,dlu temen kena begal di jkt trs auto ngmng lampung,bukanny dibegal malah dianterin pulang dan diingetin di daerah sana ga aman," tulis @awummm.
Baca Juga: Begal Motor Sadis Beraksi, Tega Menyerang Korban Hingga Menderita Luka
Akun @mazzini_gsp pun membalas cuitan @awummm pengalamannya ketemu begal asal Lampung di Jakarta.
"Dua kali gue ketemu Begal asal Lampung di Jakarta, yg pertama, bukan gue kena begal malah gue sama mereka ke mini market ngobrol, dengerin 2 begal curhat wkwk," retweet @mazzini_gsp.
"Yg ke dua, ya lolos doang gak ngobrol panjang. Bahasa daerah adalah kunci," tambahnya.
"Begal/Penodong lanjut pergi karena gue suku Lampung, pake bahasa lokal pas ngomong sama mereka. Gue misalnya tadi pas disuruh berenti ngomong bahasa Indonesia ya pasti mereka suruh gue kasihin motor, hp, dompet dll," lanjut @mazzini_gsp.
Sementara akun @Diittttt____ menyebut stiker Siger Lampung di pelat nomor motor punya fungsi agar terhindar dari begal.
"sekarang gua paham sticker siger di pelat nomor motor orang lampung punya fungsi lebih," kata @Diittttt____.
"Begitulah kira-kira fungsinya, tapi gue gak pernah sih pasang sticker gitu di motor," balas @mazzini_gsp.
Buat yang belum tahu, Siger sejatinya adalah mahkota adat pengantin wanita di Lampung.
Baca Juga: Begal Motor Bawa Senjata Tajam Beraksi di Tanjung Duren, Korban Dipepet Sampai Diancam
Dari situ dibangun Menara Siger yang menjadi ikon provinsi Lampung.
Kalau brother perhatikan, ada beberapa bikers yang memasang stiker Siger Lampung di motor.
Diduga stiker Siger memberi tanda kalau pemilik motor adalah warga setempat sehingga bisa terhindar dari aksi begal.
Sekedar info, di beberapa marketplace stiker Siger ini dijual mulai Rp 5 ribuan.
Klik LINK INI untuk lihat Tweet lengkapnya.
Jam setengah 6 pagi ini, gak jauh dari Pelabuhan Bakauheni disalip Vixion, yg bawa motor nyuruh berenti. yg dibonceng, tangan kanan bawa pistol rakitan.
— Mazzini (@mazzini_gsp) August 7, 2022
Gue berenti, langsung ngomong "Haga api? Nginjam bekhilang?" (Mau apaan? Minjem korek?)
Yg bawa motor "Muwat bang" (Gak bang).. pic.twitter.com/mWSIunXMpa
Source | : | Twitter/mazzini_gsp |
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR