"Hari ini stok Pertalite berada di level 18,3 hari, dan terus berproduksi," tandasnya.
"Beberapa Fuel Terminal kami seperti di Plumpang bahkan beroperasional 24 jam untuk memenuhi kebutuhan SPBU," tambah Irto.
Pihkanya juga mengaku tidak memberlakukan pembatasan penyaluran Pertalite.
Sebaliknya, mereka justru akan mempercepat pendistribusian Pertalite ke SPBU.
View this post on Instagram
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa konsumsi masyarakat terhadap BBM memang mengalami peningkatan.
Hingga Juli 2022, Pertamina mencatat penyaluran BBM jenis Pertalite sudah mencapai 16,8 juta kiloliter (kl).
Artinya, kuota BBM bersubsidi hanya tersisa 6,2 juta kl dari kuota yang ditetapkan sebesar 23 juta kl pada tahun ini.
Adapun BBM bersubsidi jenis Solar yang sudah tersalurkan 9,9 juta kilo liter dengan kuota 14,9 juta kiloliter.
Baca Juga: Pertamina Ingatkan Belum Tentu Bisa Isi Pertalite Walau Sudah Daftar MyPertamina dan Dapat QR Code
Untuk mengantisipasi penurunan kuota BBM bersubsidi, Irto menjelaskan saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan pemerintah untuk mengatur distribusi BBM bersubsidi.
Meskipun demikian, Irto menegaskan bahwa hingga saat ini pihaknya belum menerapkan pembatasan pembelian BBM bersubsidi jenis Pertalite.
Pasalnya, penerapan pembatasan pembelian BBM bersubsidi jenis Pertlite dan Solar juga masih menunggu Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 Tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak yang masih dalam tahap revisi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ramai soal Pertalite Kosong di Sejumlah SPBU, Ini Kata Pertamina"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR