Jika ditilik lebih lebih lanjut, kuota BBM bersubsidi tersebut kian tipis.
Untuk Pertalite pada tahun ini jumlah kuotanya 23 juta KL.
Diprediksi sebelum akhir tahun, kuota Pertalite bakal habis.
Namun di sisi lain, Pemerintah memberikan sinyal bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) cukup sulit apabila harus kembali menambah subsidi untuk BBM.
"Space APBN kita sudah cukup. Mungkin supaya harga jualnya ini gak perlu tinggi antara harga jual dan harga keekonomian ini tinggi sekali. Kita sedang hitung perlu opsi kenaikan harga (BBM)," sebut Susiwijono.
Ia juga mengatakan, untuk memutuskan naiknya harga Pertalite, diperlukan pembahasan serta hitung-hitungan yang sangat detail.
Baca Juga: Geger Antrian Panjang dan Stok Pertalite Habis Pertamina Ungkap Stok yang Tersedia
Karena, kenaikan BBM subsidi akan berdampak terhadap inflasi nasional.
Sehingga, keputusan ini harus dilakukan secara hati-hati.
"Angkanya semua dihitung. Kita semua sedang siapkan angkanya, kita sudah rapat beberapa kali," tambahnya.
"(Kembali ditegaskan) semua sedang dihitung, kalau naik nanti kontribusi ke inflasinya berapa karena kenaikan harga BBM akan dorong inflasi," tutup Susiwijono.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jika Harga Pertalite Naik, Pemerintah Siapkan Bansos dan Jamin Tak Melonjak Tinggi
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR