Karena jika tidak, anggaran subsidi Rp 502 triliun tahun ini bisa jebol.
"Tentu kita berharap jumlah kilo liter, juta kilo liter untuk pertalite, solar, dan jumlah elpoji harus dikendalikan. Kalau tidak pasti akan melewati, bahkan Rp 502 triliun bisa terlewati bila subsidi tidak terkontrol," jelasnya.
Sementara Pengamat Energi UGM Fahmy Radhi, menilai ada beberapa asumsi terkait dengan alasan penurunan subsidi energi di tahun 2023.
Fahy menyebut penurunan subsidi energi 2023 disebabkan harga minyak mentah yang mulai menurun dan kemungkinan kenaikan harga Pertalite.
"Selain harga minyak (mentah) yang mulai turun, bisa juga pemerintah akhirnya menaikkan harga Pertalite, dan rencana pembatasan konsumsi BBM subsidi sudah tepat sasaran,” kata Fahmi kepada Kompas.com, Kamis (18/8/2022).
Sedangkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan rencana kenaikan harga Pertalite masih dalam pembahasan di internal pemerintah.
Hingga saat ini pembahasannya masih dikoordinasikan di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Baca Juga: Pertalite Terancam Naik, Jika Tak Disubsidi Pemerintah Harganya Bikin Dompet Jebol
"Lagi dibahas (kenaikan harga Pertalite), masih di koordinasikan di Pak Airlangga (Menko Perekonomian)," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Subsidi Energi 2023 Turun Signifikan, Harga Pertalite Akan Naik?"
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Ilham Ega Safari |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR