Pemerintah tengah menyiapkan sejumlah opsi, termasuk opsi kenaikan harga BBM subsidi Pertalite dan Solar.
Di tengah tingginya harga minyak dunia, pemerintah berupaya untuk memastikan ketersediaan BBM subsidi untuk masyarakat.
Akan tetapi, konsumsi BBM subsidi mengalami peningkatan signifikan selama beberapa waktu terakhir.
Peralihan penggunaan bahan bakar menuju BBM subsidi semakin marak seiring dengan terus meningkatnya harga BBM.
Oleh karenanya, pemerintah tengah menyiapkan sejumlah langkah untuk merespons hal tersebut
Harapannya, anggaran subsidi BBM tidak semakin membengkak di tengah lonjakan harga minyak mentah dunia.
Hal tersebut sesuai penjelasan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif.
Baca Juga: Geger Tentang Harga BBM Pertalite Naik Jadi Rp 10 Ribu Per Liter, Pertamina Bilang Begini
"Saat ini sedang dikaji banyak opsi secara keseluruhan, nanti kami akan pilih yang terbaik, karena subsidi ini (subsidi BBM) kompensasinya sudah berat sekali, sementara harga minyak masih cukup tinggi," ujar Arifin dalam keterangan resmi, Jumat (19/8/2022).
Lebih lanjut ia menekankan, BBM subsidi memiliki jumlah yang terbatas sesuai dengan kuota.
Adapun harga BBM juga ditetapkan oleh pemerintah, karena diberikan subsidi.
Untuk itu, Arifin meminta kepada masyarakat yang mampu untuk tidak lagi membeli BBM subsidi yang memang bukan peruntukannya.
"Pemerintah terus berupaya agar masyarakat tidak kekurangan bahan bakar. BBM bersubsidi seperti pertalite itu hakikatnya untuk membantu masyarakat yang daya belinya itu belum cukup, nah jangan sampai yang sudah cukup tetapi membeli Pertalite," ucap dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sinyal Harga BBM Naik Makin Kuat, Menteri ESDM Sebut Subsidi Sudah Sangat Berat"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR