Namun memiliki format yang memang hanya sekadar dibikin untuk memancing antusias penonton.
Kalau Sprint Race di F1 dan WSBK menentukan posisi starting grid di saat balapan hari Minggu, maka Sprint Race MotoGP cuma sekedar menambah porsi balapan saja.
Penentuan starting grid hanya dari satu kali sesi kualifikasi yang dilakukan hari Sabtu, beberapa jam sebelum sesi Sprint Race.
Jika sesi latihan atau FP akan digelar empat kali sejauh ini, maka tahun depan hanya tiga kali dengan waktu latihan yang dipotong menjadi 30 menit.
Jumlah lap yang dilakukan untuk Sprint Race hanya setengah dari balapan utama, semisal alapan utama 28 lap, maka Sprint Race hanya 14 lap.
Begitu juga dengan jumlah point yang diterima, pemenang balapan utama mendapatkan 25 point, sedangkan Sprint Race mendapatkan 12 point untuk podium pertama.
Baca Juga: MotoGP Austria 2022, Johann Zarco Tercepat di FP3, Aleix Espargaro Merana
"Tujuan kami memang menciptakan antusias baru bagi penonton di seluruh dunia, dengan banyaknya jumlah balapan yang kami selenggarakan," ujar Carmelo Ezpeleta, CEO Dorna Sports.
"Misalnya kami punya 21 seri musim depan maka kami akan punya 42 kali tayangan televisi dan 42 kali perayaan podium, saya rasa itu bagus," sambungnya di saat konfrensi pers (20/8).
Lalu untuk alokasi ban dan mesin pun tidak bisa ditambah dalam satu musim.
Hal ini berefek setiap tim harus cermat dalam menggunakan mesin dan balapan yang bertambah musim depan.
Sekarang sudah paham kan brother soal Sprint Race MotoGP 2023 kali ini?
Source | : | MotoGP.com,Otorace.gridoto.com |
Penulis | : | Didit Abdillah |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR