Adapun keharusan yang wajib dilakukan oleh MGPA ini diberikan setelah berlangsungnya WSBK Indonesia 2021, tes pramusim 2022, dan MotoGP Indonesia 2022.
MGPA harus melakukan perubahan dan penambahan lebar run off.
Di beberapa titik terdapat aspal di luar trek alias area run off yang minta dilebarkan, sehingga MGPA akan membersihkan gravelnya terlebih dahulu.
"Keharusan lainnya adalah menambahkan ban didepan tembok pembatas. Sebelumnya ada dua baris ban nah saat ini mereka minta enam baris ban," imbuh Priandhi.
Selain itu, Sirkuit Mandalika diminta ada penambahan susunan ban.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Dromo selaku konsultan terpercaya sirkuit dunia, PP selaku kontraktor/pelaksana di lapangan, dan konsultan.
Sebagai informasi, Dromo merupakan konsultan yang telah menangani berbagai rencana pembangunan sirkuit dunia.
Baca Juga: Sirkuit Mandalika Tak Lagi Masuk Jadwal Tes Pramusim MotoGP 2023, Ini Tanggapan MGPA
Dromo juga telah menangani berbagai proses pengaspalan sirkuit balap.
Dromo sudah mengerjakan 24 sirkuit FIA Grade I dan 24 sirkuit FIM Grade A, dengan total 38 lokasi di berbagai belahan dunia.
Dromo dikenal sebagai desainer sirkuit yang memiliki prediksi kecelakaan yang akurat dengan budget yang rendah.
Priandi menjelaskan, arti low cost di sini bukan berarti tidak memikirkan keamanan, tapi ia bisa memilah bagian yang tidak perlu untuk keperluan yang lain.
Sebagai contoh, Dromo telah menangani sirkuit Silverstone di Inggris.
"Termasuk jasa kontruksi dan konsultan-konsultan lainnya yang berusaha membantu untuk mendapatkan standar sirkuit yang diinginkan," jelas Priandhi.
Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul MGPA Percantik Sirkuit Mandalika Mulai Oktober 2022 Jelang WSBK, Pengecatan hingga Pelebaran Run Off
Source | : | TribunLombok.com |
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR