"Saya evakuasi sendiri, karena saya tinggal sendiri. Keluarga (anak dan istri) sudah pisah," lanjut dia.
Saat itu, Tursiman kembali ke dalam rumah.
Ia berusaha menyelamatkan surat-surat berharga dan pakaian lebih dahulu ke tempat yang jaraknya cukup jauh dari rumah.
Tursiman beberapa kali kembali ke rumah untuk mengevakuasi sepeda, dua mesin potong rumput, dan motor yang diparkirkan tidak jauh dari rumahnya.
Namun, api rupanya semakin besar sehingga tempat evakuasi barang-barang Tursiman ikut terbakar.
"Saya pikir tidak sampai sini apinya, tidak tahunya bangunannya ambruk timpa motor saya dan kebakar. Jadi ada motor, sepeda balap, dan dua mesin potong," ucap Tursiman.
Semua barang yang dievakuasi Turisman termasuk barang berharga.
Baca Juga: Suzuki Thunder Tangki Modifikasi Terbakar di SPBU Palopo, Polisi Buru Pemilik Motor
Pasalnya barang-barang tersebut digunakan Turisman untuk mengais rezeki.
Tursiman menggunakan motor sebagai alat transportasi, sedangkan dua mesin potong rumput adalah alat kerjanya sebagai pembuat dan perawat taman.
Kini, motor dan dua mesin potong rumput itu telah hangus terbakar dan sudah tinggal kerangka.
"Ini (motor, sepeda, dan mesin potong) habis semua, tinggal kerangka. Saya belum ngerjain taman. Saya dapat kerjaan mengerjakan taman sekolah," ucap Tursiman.
Tursiman sementara ini bermalam di posko pengungsian bersama warga lainnya yang menjadi korban kebakaran.
"Ya gimana lagi. Paling saya berharap alat kerja itu harus ada, karena itu buat mata pencaharian. Kemudian motor, itu kan buat jalannya. Kalau pakaian dan makanan banyak di posko," tutur Tursiman.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Korban Kebakaran di Simprug: Rumah Habis, Motor dan Alat Kerja Tinggal Kerangka"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR