Ia mengatakan, jumlah kendaraan yang terdampak yakni tiga unit motor dan tiga unit mobil.
"Sekitar pukul 08.15 Wita, konsumen kembali ke SPBU menyampaikan kendaraan mereka mogok. Setelah dicek, BBM tersebut diduga tercampur air," katanya.
Ia menjelaskan, setelah konsumen berdatangan untuk menyampaikan keluhan, layanan SPBU untuk jenis BBM Pertalite langsung ditutup sementara.
Pengelola akan melakukan pengecekan ke tangki timbun untuk memastikan dugaan BBM tercampur dengan cairan lain.
"Sedang kami cek kontaminasi air pada tangki Pertalite, sementara di tangki produk lain aman," ungkapnya.
Ia mengungkapkan, mulai pukul 08.30 Wita, SPBU itu belum melayani penjualan BBM Pertalite karena tangki masih dalam tahap pembersihan.
Sementara itu, Manajemen SPBU Sernaru Pater Marsel Agot menjelaskan bahwa pengisian BBM dilakukan pada pukul 00.00 Wita oleh mobil tangki yang tiba dari Depot Pertamina Reo.
Baca Juga: Harga BBM Bersubsidi Akan Naik Minggu Ini, Pertamina Ungkap Stok Pertalite Dan Solar
Yang bermasalah, lanjut dia, setelah mobil tangki muncul dan mengisi BBM ke tangki penampungan pada pukul 00.00 Wita malam.
"Tadi pagi baru pakai. Tadi malam tidak dijual," kata dia.
Ia meyakini, tidak ada unsur kesengajaan yang dilakukan oleh pihak SPBU dalam peristiwa itu.
"Di sini sangat keras. Untuk anak-anak yang kedapatan bertingkah laku merugikan, langsung kita keluarkan," ujarnya.
Pihaknya selalu menegaskan, dalam penjualan BBM, kesalahan sedikit pun pasti langsung dapat diketahui.
Terkait kejadian itu, piihaknya telah mempercayakan kepada Pengawas SPBU untuk terus melakukan penelusuran sembari berkoordinasi dengan pihak Pertamina Reo selaku produsen Bahan Bakar Minyak.
Ia menambahkan, pihaknya akan kembali menjual Pertalite setelah kondisi dipastikan aman.
"Kalau waktu, relatif. Yang jelas, kami memastikan kondisi aman dulu. Supaya dipastikan tidak ada kendala dan hal-hal yang tidak diinginkan," imbuhnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pelanggan Mengeluh Kendaraan Mogok Usai Isi BBM di SPBU Manggarai Barat, Diduga Bercampur Air "
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Aditya Prathama |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR