Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial-Hukum (FIS-H) Universita Negeri Makassar (UNM), Wawan Setiawan, menegaskan menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Mahasiswa jurusan Administrasi Negara ini mengatakan, kenaikan harga BBM bukan solusi yang tepat dikondisi saat ini.
"Kita baru saja dilanda pandemi yang menyusutkan penghasilan masyarakat. Kalau (BBM) dinaikkan, masyarakat tambah sengsara," ujarnya.
Wawan menilai, pemerintah seharusnya bisa melihat situasi masyarakat kelas menengah ke bawah yang paling merasakan dampak dari kenaikan BBM.
Ia menambahkan, saat ini Aliansi BEM se-Kota Makassar masih mengkaji rencana pemerintah menaikkan BBM sebelum melakukan aksi unjuk rasa penolakan.
"Belum ada pembahasan lebih jauh, tapi kemungkinan besar unjuk rasa (penolakan) akan dilakukan," katanya.
Penolakan juga disampaikan Wakil Ketua II Dewan Mahasiswa (DEMA) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Alauddin Makassar, Andi Sultan Metaraga Agung.
Sultan menganggap pemerintah telah melenceng dari pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
Baca Juga: Kendaraan Mogok Usai Isi BBM Pertalite, Konsumen Curhat Ini di Media Sosial
Menurutnya, tujuan dari UUD 1945 adalah memajukan kesejahteraan umum, tetapi dengan adanya kenaikan harga BBM akan memicu kesengsaraan bagi masyarakat.
KOMENTAR