Kalau harga Pertalite naik jadi Rp 10.000, maka perhitungan TCO bakal berubah nih.
Salah satu aspek yang dihitung dalam TCO adalah biaya pengeluaran bensin.
Untuk mencari pengeluaran bensin, caranya tinggal menghitung 12.000 km dibagi konsumsi bensin motor, lalu dikali harga bensin Pertalite per liternya.
Sebagai informasi, 12.000 km merupakan rata-rata pemakaian motor selama setahun.
Berdasarkan hasil pengujian tim otomotif, konsumsi bensin Yamaha NMAX berada di angka 39,5 km/liter.
Kalau masih pakai harga Pertalite sekarang, maka perhitungannya: (12.000/39,5) x Rp 7.650, maka mendapatkan angka Rp 2.324.050,63 per tahun.
Kalau dibagi 12 bulan, maka didapat Rp 193.670 per bulan.
Baca Juga: Kalau Harga Pertalite Naik, Aturan Pakai MyPertamina Untuk Beli Pertalite Tetap Berlaku Kah?
Sedangkan kalau harga Pertalite naik jadi Rp 10.000, hitungannya: (12.000/39,5) x Rp 10.000, hasilnya Rp 3.037.974.
Jika dibagi 12 bulan, maka didapat Rp 253.164 per bulan.
Selisih biaya bensin Yamaha NMAX sebulan sebelum dan sesudah harga Pertalite naik lumayan juga nih, Rp 59,494 atau dibulatkan jadi Rp 60.000.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penjelasan Luhut soal Rencana Kenaikan Harga Pertalite dan Solar Subsidi"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR