Harga Pertalite Jika Tidak Subsidi Punya Banyak Versi, dari Presiden Jokowi Hingga Menteri

Yuka S. - Rabu, 31 Agustus 2022 | 13:50 WIB
IndraGT/ MOTOR Plus-online
Ilustrasi. Harga Pertalite jika tidak dapat subsidi ada beberapa versi, dari versi Presiden Jokowi sampai para menteri, berapa saja tuh?

MOTOR Plus-Online.com - Ternyata harga Pertalite kalau tidak dapat subsidi ada beberapa versi, dari versi Presiden Jokowi sampai para menteri, berapa saja tuh?

Di tengah kabar harga Pertalite akan naik, brother MOTOR Plus tahu tidak ada beberapa versi harga Pertalite jika tidak disubsidi?

Beberapa versi harga Pertalite jika tidak disubsidi ini muncul dari pernyataan Presiden Jokowi hingga beberapa menteri.

Mengutip Kompas.com, pada perkembanganya Jokowi dan para menteri sering mengungkapkan perhitungan harga riil jika BBM Pertalite dan Solar tidak disubsidi pemerintah.

Tetapi yang unik, versi Jokowi maupun para menteri ini ternyata berbeda-beda.

Versi Presiden Jokowi

Presiden Jokowi mengungkapkan harga murni Pertalite mencapai Rp17.100 per liter jika tidak disubsidi pemerintah.

Ia mengatakan ini saat Silaturahmi Nasional Persatuan Purnawirawan TNI AD Jumat 5 Agustus 2022.

Baca Juga: Isu Harga Pertalite Naik, Pertamina Buka Bisnis Swap Baterai Motor Listrik

"Coba di negara kita bayangkan, kalau Pertalite naik 7.650 harga sekarang ini kemudian naik menjadi, harga yang benar adalah 17.100, demonya berapa bulan?" tanya Jokowi dalam pemberitaan Kompas TV, 5 Agustus 2022.

Hal ini karena jika harga Pertalite melambung karena tidak lagi disubsidi, ekonomi Indonesia berpotensi jeblok ditambah inflasi yang naik tinggi.

"Pertumbuhan ekonominya turun tapi inflasi naik, harga-harga barang semua naik. Dunia saat ini sudah berada pada possisi yang mengerikan," ucap Jokowi.

Versi Menko Airlangga Hartarto

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengucapkan harga keekonomian sejumlah BBM PT Pertamina (Persero) masih lebih tinggi dari harga yang dijual di SPBU.

Dirinya memberi contoh dua jenis BBM yang harganya masih lebih rendah dari nilai keekonomiannya ialah Pertalite (RON 90) dan Pertamax (RON 92).

Menurut Airlangga, harga keekonomian Pertalite sudah mencapai Rp 13.150 per liter.

Sedangkaan di SPBU, Pertalite masih dijual Rp 7.650 per liter.

Hal ini berimbas selisih harga harus ditanggung pemerintah lewat skema subsidi.

Tribunnews.com
Foto ilustrasi motor isi Pertalite.

"(Sementara) Harga keekonomian Pertamax Rp 15.150 per liter, namun kita masih memberikan harga eceran Rp 12.500 per liter," ucapnya dalam konferensi pers, Selasa 16 Agustus 2022.

Airlangga mengklaim, harga bensin di Indonesia saat ini masih lebih rendah dibanding sejumlah negara Asia Tenggara lainnya.

Baca Juga: Profil Ahmad Bambang Pencetus Pertalite, Kontribusinya Bikin Salut

Berdasarkan data yang Ia miliki, di Thailand rata-rata harga BBM dipatok Rp 19.500, Vietnam Rp 16.645 per liter, dan Filipina Rp 21.352.

"Kita relatif di bawah negara ASEAN lain," ucapnya.

Versi Sri Mulyani

Berbeda dengan Presiden Jokowi atau Menko Perekonomian, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memiliki hitungan sendiri.

Sri Mulyani mengungkapkan Harga Jual Eceran (HJE) BBM bersubsidi jauh lebih rendah dibandingkan harga jual seharusnya atau keekonomiannya.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengatakan harga Pertalite seharusnya Rp 14.450 per liter berdasarkan harga keekonomiannya.

Tetapi, SPBU Pertamina masih menjual BBM RON 90 ini dengan harga jauh di bawahnya, yaitu Rp 7.650 per liter.

"Harga Pertalite sekarang ini, rakyat setiap liternya mendapatkan subsidi 53 persen atau Rp 6.800 setiap liter yang dibeli," ungkap Sri Mulyani dilansir dari Antara.

Angka itu ia dapat dengan mengasumsikan harga Indonesian Crude Price (ICP) sebesar 105 dollar AS per barel dan nilai tukar rupiah Rp 14.700 per dollar AS.

Baca Juga: Hebohnya Kabar Harga Pertalite Naik, Ini Daftar Motor yang Masih Bisa Pakai Pertalite

Sementara itu, harga jual Solar juga dinilai masih jauh dibanding harga keekonomiannya.

Menurut Sri Mulyani, harga Solar saat ini sebesar Rp 5.150 per liter, sedangkan harga aslinya sudah mencapai Rp 13.950 per liter.

"Artinya masyarakat dan seluruh perekonomian mendapatkan subsidi solar sebesar 63 persen atau mencapai Rp 8.800 per liter dari harga riilnya," ucap Sri Mulyani.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Beda-beda Harga BBM Jika Tak Disubsidi, Versi Jokowi dan Para Menteri"

Source : Kompas.com
Penulis : Yuka S.
Editor : Ahmad Ridho


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular