Oleh sebab itu, Tigor mengungkapkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) harus turun tangan untuk menyelidiki kecelakaan itu.
"Tapi kalau ada rem, tapi bisa nyelonong ke tiang BTS (base transceiver station), berarti ada soal juga. Apakah pengemudi dalam kondisi tidak siap atau lainnya?" ujarnya.
Menurut pantauan di lokasi, sekolah berada di dekat sebuah fly over.
Jarak antara sekolah dan fly over Kranji itu kira-kira 500 meter.
Truk kontainer tersebut dikabarkan datang dari arah fly over.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Komisaris Besar Latif Usman sempat menyatakan truk itu mengalami kecelakaan saat persneling terhenti di gigi tiga.
Latif mengatakan, truk itu awalnya hilang kendali hingga masuk ke bahu jalan dan menabrak halte.
Baca Juga: Truk Kontainer Tabrak Tiang Depan SD di Jalan Sultan Agung Kota Bekasi, Banyak Motor Hancur
"Kami duga kecepatannya masih di atas 60 km per jam, ini masih kami duga," ucap Latif.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Selidiki Dugaan Rem Blong dalam Kecelakaan Truk Maut di Bekasi, Pengamat: KNKT Harus Turun Tangan"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Yuka S. |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR