Sementara itu, penyaluran solar hingga bulan Agustus 2022 sudah mencapai 11,4 juta kilo liter dari kuota yang diberikan ke Pertamina sebesar 14,9 juta kilo liter, atau tersisa 3,5 liter.
Jika jumlah rata-rata konsumsi BBM non subsidi masyarakat Indonesia per bulan adalah jumlah penyaluran pada Agustus 2022 dibagikan delapan bulan.
Maka, untuk rata-rata konsumsi pertalite adalah 2,4 juta liter per bulan, dan Solar 1,4 juta kilo liter per bulan.
"(Rata-rata konsumsi per bulan) tinggal dibagi 8, tapi masih cukup kalau sampai September 2022," ujar Irto.
Pertamina di awal bulan ini telah melakukan penurunan harga BBM non-subsidi jenis Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Berikut daftar harga Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite untuk area DKI Jakarta:
- Pertamax Turbo (RON 98) turun dari Rp 17.900 jadi Rp 15.900 per liter
- Pertamina Dex (CN 53) turun dari Rp 18.900 jadi Rp 17.400 per liter
- Dexlite (CN 51) turun dari Rp 17.800 jadi 17.100 per liter
Hal ini dilakukan sebagai upaya Petamina untuk mendorong masyarakat beralih ke BBM dengan nilai oktan tinggi.
"Ini sebagai upaya kami mendorong masyarakat untuk dapat menggunakan produk-produk BBM Pertamina yang berkualitas dengan nilai angka oktan dan cetane yang tinggi, serta lebih ramah lingkungan," tutup Irto.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pertamina: Kuota Solar-Pertalite Tak Cukup hingga Akhir Tahun"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR