Secara rinci, untuk BLT akan diberikan kepada 20,65 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dengan anggaran sebesar Rp 12,4 triliun.
Setiap KPM akan menerima dana sebesar 150.000 sebanyak empat kali.
Kemudian untuk BSU dianggarkan sebanyak Rp 9,6 triliun yang akan diberikan ke 16 juta pekerja dengan maksimal Rp 3,5 juta per bulan.
Nantinya, bantuan akan dibayarkan kepada setiap pekerja sebesar Rp 600.000.
Serta bantuan pada sektor angkutan umum dialokasikan sebesar Rp 2,17 triliun untuk pengemudi angkutan umum, ojek, dan nelayan. Anggaran untuk bantuan ini dialokasikan 2 persen dari dana transfer ke pemerintah daerah (pemda).
Dikutip dari Kompas.com, sebelumnya terkait penyesuaian harga ini Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pun meminta masyarakat untuk menunggu keputusan resmi.
Hal itu diungkapkannya ketika ditanyai oleh awak media soal waktu pasti pengumuman kenaikan harga BBM bersubsidi.
"Kita tunggu saja (kapan kenaikan harga BBM bersubsidi diumumkan)," ujarnya saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (2/9/2022).
Baca Juga: Luhut Bilang Harga Pertalite Tetap Naik, Tinggal Tunggu Keputusan Presiden
Pada saat ditemui wartawan, Airlangga memang baru tiba di kantornya setelah sebelumnya sempat pergi dengan membawa sebuah dokumen.
Ketika ditanyai terkait apakah sebelumnya dia pergi ke Istana Negara untuk menyerahkan dokumen terkait harga BBM terbaru, dia hanya berkomentar singkat.
"Saya tidak dari istana," kata Airlangga.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Soal Kenaikan Harga BBM, Menko Airlangga: Kita Tunggu Saja"
Source | : | Kompas.com,Kompas.tv |
Penulis | : | Aditya Prathama |
Editor | : | Niko Fiandri |
KOMENTAR