Massa aksi yang datang mulai membentuk barisan dan bernyanyi bersama.
"Entakkan kaki kita semua," seru orator dari atas mobil komando.
"Jangan kembali pulang, sebelum kita yang menang!" demikian seruan itu dinyanyikan bersama.
Massa aksi pun tampak bergerak maju dan mundur sembari bergandengan tangan.
Spanduk yang dibawa massa sudah terpasang menutupi gerbang utama Gedung DPR.
Spanduk berwarna oranye ini bertulisan tiga tuntuntan massa dalam aksi demo kali ini, yaitu tolak kenaikan harga BBM, tolak Omnibus Law, dan naikkan UMK/UMS sebesar 13 persen.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang juga Presiden Partai Buruh Said Iqbal sebelumnya mengatakan, aksi demonstrasi itu akan diikuti sedikitnya oleh 3.000 buruh di Jabodetabek.
Baca Juga: Harga Pertalite Naik, Ratusan Buruh Demo Tagih Bus Janji Kampanye Bupati Bandung Barat
"Untuk Jabodetabek, aksi akan diikuti 3.000 sampai 5.000 orang yang dipusatkan di DPR/MPR RI," ujar Iqbal dalam keterangannya, Selasa.
Demo ini merupakan respons atas naiknya harga tiga jenis BBM sejak Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.
Rinciannya, harga Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter, Solar naik dari Rp 5.150 menjadi 6.800 per liter, dan Pertamax naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.
Video massa buruh dorong motor menuju Gedung DPR itu pun mendapat beragam komentar dari netizen.
"Terimakasih buruh sudah mewakilkan kami yg tidak dapat berbuat banyak dalam kenaikan bbm ini. Semoga ada solusi terbaik setelah ini," ucap @equifallent.rythem.
"Walaupun sepertinya percuma, terima kasih sudah mewakili.. anda semua pejuang rakyat," tulis @yossiworld.
"Mangat semuanyaaa..... Semoga ada hasil tetbaik buat kita semua. Amiin," kata @ekuragata.
Klik LINK INI untuk lihat postingan lengkapnya.
View this post on Instagram
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di DPR, Buruh: Jangan Pulang Sebelum Menang!"
Source | : | Kompas.com,Instagram/merekamjakarta |
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR