Dirinya berharap agar pemerintah merevisi kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi tersebut.
Didit, seorang driver ojek online alias ojol, mengatakan pemberian BBM secara gratis sangat meringankan beban warga.
Didit mengakui jika kenaikan harga BBM bersubsidi membuat pendapatan ojol semakin menurun.
Dalam sehari, sekarang ia harus merogoh hingga Rp 50 ribu untuk biaya operasional.
“Selain itu, saya juga terpaksa hanya mengambil orderan yang jaraknya dekat, tidak bisa jauh-jauh demi menghemat BBM,” ujarnya.
Harapan Didit agar pemerintah berpikir ulang menetapkan kebijakan baru terkait BBM bersubsidi.
Menurutnya, pemberian bantuan subsidi sebagai kompensasi dari kenaikan BBM tidak efektif.
“Belum lagi apabila pemberian bantuannya tidak tepat sasaran. Lebih baik kembalikan saja harga BBM ke semula,” bebernya.
Sekedar informasi, aksi IMM Banjarmasin ini sebagai bentuk sindiran ke pemerintah yang resmi menaikkan tarif BBM bersubsidi.
Kenaikan BBM berdampak luas terhadap sektor lain, termasuk harga bahan pokok dan berpotensi menurunkan daya beli.
Saat aksi tersebut, massa juga tampak membawa berbagai spanduk bernada sindiran.
Tidak hanya itu, massa secara bergantian turut melakukan orasi terkait kecaman dan penolakan terhadap kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi.
Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul "Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah Banjarmasin Bagi Pertalite Gratis, Begini Respon Warga"
Source | : | TribunBanjarmasin.com |
Penulis | : | Yuka S. |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR