"Tarif lima orderan hanya untuk mengisi Pertalite, dan belum termasuk membeli beras dan lauk, sehingga kenaikan BBM ini membuat kami sangat sulit," keluh Andre.
Yanti, driver ojol lainnya, mengaku untuk penentuan tarif delivery orderan makanan (grab food delivery) hanya melalui aplikasi.
Alhasil banyak ojol juga mengeluh karena ongkos antar jumlahnya sesuai dengan harga yang tertera pada aplikasi.
"Pemesanan makanan secara delivery sudah termasuk tarif pengiriman, sehingga aplikasi hanya membayar sesuai jumlah yang tertera saja, sesuai jarak mengantar dengan jumlah minimal Rp 7.200 sesuai jarak tempuh," ujar Yanti.
Ia meminta agar adanya penyesuaian tarif baru untuk mengimbangi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak BBM.
"Kami minta agar pemerintah mengakomodir keluhan kami para ojek online untuk menaikkan tarif baru sehingga tidak merugikan kami," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul "Ojol Grab Keluhkan Harga Bahan Bakar Minyak Naik Lima Orderan Demi Tiga Liter Pertalite"
Source | : | Pos-Kupang.com |
Penulis | : | Yuka S. |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR