Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi mengungkapkan hasil dari pemeriksaan terhadap Bharada E, Bripka RR, dan Kuat Maruf menyatakan jujur.
"Barusan saya dapat hasil sementara uji poligraf terhadap RE, RR, dan KM, hasilnya no deception indicated alias jujur," katanya dikutip dari Kompas TV.
Andi mengatakan tiap tersangka diberi pertanyaan oleh petugas Puslabfor terkait perannya masing-masing dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
"Hanya pertanyaan kunci, berbeda-beda pertanyaan sesuai peran masing-masing," katanya.
Di sisi lain, Dedi mengklaim alat lie detector milik Polri yang digunakan ini adalah alat canggih dan diklaim memiliki tingkat akurasi di atas 90 persen.
Alasan klaim tersebut lantaran alat lie detector milik Polri adalah impor dari Amerika Serikat.
"Alat polygraph yang digunakan oleh kita ini semuanya sudah terverifikasi dan alat polygraph dunia. Alat yang kita punya ini alat dari Amerika tahun 2019 dan tingkat akurasinya 93 persen," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (7/9/2022).
Klaim akurasi ini, kata Dedi, membuat penggunaan lie detector merupakan pro justitia.
"Kalau di bawah 90 persen itu tidak masuk dalam ranah pro justitia. Kalau masuk dalam ranah pro justitia berarti hasilnya penyidik yang berhak mengungkapkan ke teman-teman. Termasuk nanti penyidik juga mengungkapkan ke persidangan," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sama Seperti Putri Candrawathi, Hasil Uji Lie Detector Ferdy Sambo Tak Diumumkan ke Publik
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR