MOTOR Plus-online.com - Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo mengatakan hasil uji lie detector Ferdy Sambo tidak diumumkan ke publik, ini alasannya.
Ferdy Sambo pada suatu kesempatan juga pernah membuat driver ojek online (ojol) ketar-ketir.
Jauh sebelum ada kasus pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo ikut turun ke jalanan mengamankan demo.
Bahkan Ferdy Sambo pernah membuat driver ojol ketar-ketir ketakutan.
Ferdy Sambo pernah melakukan penertiban demo driver ojol yang bersitegang dengan sopir taksi.
Video yang menjadi viral di media sosial ini dibagikan akun Instagram oleh @krishnamurti_bd91, akun resmi milik Brigjen Krishna Murti.
"Tegas tapi humanis; Gimana coba konsepnya..?? Untuk teman2 yg besok Pengamanan Demo, semoga semua berjalan lancar dan Indonesia selalu aman. Percayalah pengabdian kita tidak sia2. Untuk yg besok demo, dijaga ya demonya untuk tetap menjaga harmoni ke Indonesiaan." tulis Krishna Murti dalam keretangan unggahnnya.
Dalam ungghan tersebut, tampak Ferdy Sambo yang marah marah sambil memperlihatkan wajah sangarnya kepada driver ojol.
"masukin-masukin semua, saya bilang masukin semua" ujar Ferdy Sambo dalam unggahan video tersebut.
View this post on Instagram
Kasus pembunuhan Brigadir J memasuki babak baru.
Setelah menjalani rekonstruksi, Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawathi mengikuti tes uji kejujuran atau lie detector.
Tapi hasil uji lie detector Ferdy Sambo dan istrinya tidak diumumkan ke publik.
Dikatakan Irjen Dedy Prasetyo, hasil kejujuran atau lie detector hanya untuk kepentingan penyidik.
"Hasil uji lie detector projustitia untuk penyidik," katanya saat dihubungi Tribunnews, Jumat (9/9/2022).
Lebih lanjut, Dedi mengungkapkan pemeriksaan uji kejujuran dengn lie detector terhadap Ferdy Sambo dilakukan oleh Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri hingga pukul 19.00 WIB pada Kamis (8/9/2022).
Sebelumnya, Dedi juga menyebut hasil uji kejujuran dari Putri Candrawathi tidak diumumkan dengan alasan yang sama yaitu pro justitia.
Baca Juga: Terbongkar Ucapan Ferdy Sambo Bisa Hipnotis Ajudannya, Pantas Saja Pelaku Curanmor Dibuat Gerah
"Projustitia itu untuk kepentingan penyidik, artinya untuk penyidik saja," katanya.
Selain Ferdy Sambo dan istrinya, uji kejujuran dengan alat lie detector juga dilakukan terhadap Bharada E, Bripka RR, dan Kuat Maruf.
Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi mengungkapkan hasil dari pemeriksaan terhadap Bharada E, Bripka RR, dan Kuat Maruf menyatakan jujur.
"Barusan saya dapat hasil sementara uji poligraf terhadap RE, RR, dan KM, hasilnya no deception indicated alias jujur," katanya dikutip dari Kompas TV.
Andi mengatakan tiap tersangka diberi pertanyaan oleh petugas Puslabfor terkait perannya masing-masing dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
"Hanya pertanyaan kunci, berbeda-beda pertanyaan sesuai peran masing-masing," katanya.
Di sisi lain, Dedi mengklaim alat lie detector milik Polri yang digunakan ini adalah alat canggih dan diklaim memiliki tingkat akurasi di atas 90 persen.
Alasan klaim tersebut lantaran alat lie detector milik Polri adalah impor dari Amerika Serikat.
"Alat polygraph yang digunakan oleh kita ini semuanya sudah terverifikasi dan alat polygraph dunia. Alat yang kita punya ini alat dari Amerika tahun 2019 dan tingkat akurasinya 93 persen," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (7/9/2022).
Klaim akurasi ini, kata Dedi, membuat penggunaan lie detector merupakan pro justitia.
"Kalau di bawah 90 persen itu tidak masuk dalam ranah pro justitia. Kalau masuk dalam ranah pro justitia berarti hasilnya penyidik yang berhak mengungkapkan ke teman-teman. Termasuk nanti penyidik juga mengungkapkan ke persidangan," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sama Seperti Putri Candrawathi, Hasil Uji Lie Detector Ferdy Sambo Tak Diumumkan ke Publik
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR