Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Saleh Abdurrahman menuturkan turunnya harga minyak mentah dunia menjadi salah satu faktor utama harga BBM turun.
Meski begitu, penentuan harga BBM harus mengikuti formula, antara lain harga dasar yang terdiri dari harga MOPS (Mean of Platts Singapore), biaya penyimpanan, dan lain sebagainya.
MOPS sendiri merupakan rata-rata dari serangkaian penilaian harga produk minyak berbasis di Singapura yang diterbitkan oleh Platts.
Adapun pemerintah, mengacu pada MOPS untuk menentukan harga patokan BBM dalam negeri.
"Kalau harga dasar atau harga MOPS turun atau naik itu akan tercermin dalam formula tersebut," terangnya.
Kendati demikian, lanjut dia, harga BBM subsidi atau BBM penugasan merupakan ketetapan dari pemerintah.
Pertimbangan penetapan harga BBM tersebut, salah satunya berdasarkan daya beli masyarakat.
Baca Juga: Gara-gara Harga BBM Naik, Mahasiswa Demo Sampai Bajak Truk Tangki Pertamina di Pamekasan
Di sisi lain, meski harga BBM subdisi jenis Pertalite dan Solar mengalami kenaikan, tetapi harganya masih belum sesuai nilai keekonomiannya.
"Tapi perlu dicatat bahwa harga jual Solar dan Pertalite saat ini belum mencerminkan keekonomian," tutur Saleh.
Demikian pula, imbuhnya, harga BBM nonsubsidi Pertamax yang turut mengalami kenaikan juga tetap masih di bawah harga aslinya.
Sebagai informasi, harga BBM yang mengalami kenaikan antara lain Pertalite, Pertamax, dan Solar.
Mulai dari Pertalite, yang kini dibanderol Rp 10.000 per liter, berlaku di seluruh Indonesia.
Kemudian, harga BBM Pertamax yang berada di angka Rp 14.500 - Rp 15.200 per liter, bisa berbeda di wilayah lain, daftarnya bisa dilihat dengan klik LINK INI.
Sementara itu, harga BBM Solar berada di angkar Rp 6.800 per liter.
Seandainya harga BBM turun lagi, kira-kira brother bisa hemat pengeluaran sampai berapa nih?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Harga Minyak Mentah Dunia Turun, Mungkinkah Harga BBM Ikut Turun?"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR