Ada pelajaran yang bisa dipetik dari sesosok Munir, yakni hidup sederhana itu kebahagian.
Pada tahun 2000-an, Honda Astrea Grand memang bisa dibilang kuno karena pabrikan motor sudah mengadopsi desain terbaru di masa itu.
Soalnya memasuki era 2000-an motor-motor bebek punya desain yang lebih modern dengan lekukan body lebih dinamis, sebut saja Honda Supra X, Yamaha Jupiter, serta duet Suzuki Smash dan Shogun R.
Mesin Honda Astrea Grand setidaknya masih bisa bersaing, yakni 97,1 cc 4-tak yang memakai karburator tentunya.
Mesin motor bebek legendaris itu bisa menyemburkan 7,3 dk di 8.000 rpm.
Nah, motor Honda Astrea Grand tersebut sering digunakan Munir ke mana-mana untuk memperjuangkan HAM.
Dari kisah perjuangan Munir sebagai aktivis HAM, cuma motor butut Honda Astrea yang menjadi andalannya, sebab ia menghendaki cara hidup sederhana saja.
Baca Juga: Murah Meriah Motor Honda Astrea Star Dilelang Rp 750 Ribu, STNK dan BPKB Komplit
Bahkan disebutkan Munir selalu naik motor itu dari rumahnya di Bekasi atau Jatinegara ke mana pun ia pergi.
Cerita soal Munir dan sepeda motor Honda Astrea Grand ada dalam film dokumenter tentang Munir berjudul Kiri Hijau Kanan Merah.
Film tersebut diproduksi Watchdoc dan KASUM yang disutradarai Dandhy Dwi Laksono.
Source | : | Berbagai sumber |
Penulis | : | Ilham Ega Safari |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR