"Kami tetap konstruktif pada harga minyak meskipun meningkatnya hambatan permintaan, karena sisi pasokan tetap mendukung dengan pertumbuhan output AS yang lebih lambat dari perkiraan dan OPEC+ yang proaktif," kata seorang analis energi di Barclays, Amarpreet Singh.
Namun kenaikan harga minyak hari ini dapat dibatasi oleh kekhawatiran baru mengenai permintaan bahan bakar global yang lebih rendah, akibat konsumen minyak terbesar kedua di dunia yaitu China terus memberlakukan pembatasan Covid-19.
Kekhawatiran mengenai kenaikan suku bunga juga dapat membatasi kenaikan harga minyak.
Data indeks harga konsumen (CPI) AS akan dirilis pada pukul 12:30 GMT hari ini.
Sementara ekspektasi mengenai tingkat inflasi inti kemungkinan menuju ke rekor puncaknya, dengan Bank Sentral AS dan Eropa menyatakan kesiapan untuk meningkatkan suku bunga lebih lanjut untuk mengendalikan inflasi.
"Kemungkinan bagi The Fed untuk mempertahankan kenaikan suku bunga yang agresif akan diperkuat jika IHK AS keluar lebih panas dari yang diharapkan," kata seorang analis di CMC Markets, Tina Teng.
Baca Juga: Perbandingan Harga BBM di Indonesia Dengan Negara ASEAN, Malaysia Cuma Rp 6 Ribuan Per Liter
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Harga Minyak Kembali Naik di Tengah Kekhawatiran Ketatnya Pasokan
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR