Dia menyebut kalau nanti sistem itu akan otomatis terpasang di setiap SPBU Pertamina seluruh Indonesia.
"Jadi nanti kendaraan punya QR Code masing-masing terus ditapping, kalau yang gak berhak ya gak ngocor bensinnya," jelasnya.
Dia memastikan kalau sistem tersebut bakal diatur sebaik mungkin.
Kemudian, dia berharap kalau dengan adanya pembatasan itu nanti, BBM subsidi bakal diterima tepat sasaran.
Nicke juga menyebut pihaknya sedang mencari data pengguna kendaraan di Indonesia, sehingga saat regulasi muncul Pertamina tak susah payah melakukan pendataan.
"Pertamina menyusun sistem bagaimana nanti setelah regulasi itu keluar kita sudah mengelola data karena kita sudah menerapkan digitalisasi SPBU maka kita akan menerapkan dengan IT," bebernya.
Dia mengatakan untuk mendapatkan data tersebut pihaknya telah berkoordinasi dengan Korlantas Polri untuk integrasi data kendaraan.
Data Korlantas dinilai lebih tepat untuk mengetahui spesifikasi kendaraan.
"Integrasi data dengan Korlantas jadi data, kita tarik di mana di data itu ada nomor polisi, pemilik, berapa CC-nya, dan jenisnya. Jadi jika regulasi keluar bisa kita kunci berdasarkan data itu. Itu kami lakukan untuk mengakselerasi kesiapan sistem Pertamina untuk melakukan pembatasan sesuai regulasi," terangnya.
KOMENTAR