"Saat ini di Indonesia ada sekitar 120 juta sepeda motor, jika per satu motor menggunakan BBM 0,34 liter per hari dikalikan dengan 120 juta itu sama dengan 700.000 barrel crude yang digunakan,” lanjutnya.
Ia menambahkan, akan ada efek jika semakin banyak masyarakat yang beralih menggunakan motor listrik.
Maka diperkirakan akan menjadi cikal bakal Indonesia membangun industri otomotifnya sendiri.
Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah telah ditetapkan untuk percepatan pelaksanaan program penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.
Salah satu percepatan dalam Inpres tersebut dengan program konversi kendaraan bermotor bakar menjadi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.
"Saat ini program motor listrik masih dalam skala pilot project tetapi dalam program pilot project ini kita juga sudah mempunyai 4 bengkel tersertifikasi dan saat ini adalagi 40 bengkel lagi yang mengajukan untuk pelatihan bagaimana bisa melakukan konversi, ini akan terus ditumbuh kembangkan," kata Arifin.
Arifin mengatakan, program ini diharapkan dapat menumbuhkan kegiatan ekonomi baru.
Perakitan yang dilakukan oleh bengkel-bengkel service tentunya akan memerlukan tenaga kerja baru dan perputaran roda ekonomi.
Baca Juga: Suzuki Thunder Kalah, Mobil Ini Punya Tangki Jumbo Muat 120 Liter Bensin Pertalite
"Bayangkan saja ada 120 juta motor kali Rp 10 juta hitung-hitung kurang lebih ada sekitar Rp 10 triliun aktifitas untuk mengkonversi termasuk juga pemasangang-pemasangannya," katanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lebih Hemat Motor BBM atau Listrik? Ini Hitungan Menteri ESDM"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Yuka S. |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR