Ini lantaran nilai oktan Pertamax yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan Pertalite.
Pertalite memiliki RON (Research Octane Number) 90, sementara Pertamax 92.
"Beberapa alasannya, Pertamax octan number-nya lebih tinggi, sehingga potensi terjadinya knocking relatif lebih rendah," jelasnya.
Knocking adalah istilah yang digunakan ketika munculnya bunyi layaknya ketukan pada mesin yang bersumber dari ruang bakar.
Knocking tersebut dapat menjadi masalah yang mulai muncul dan terjadi secara berkelanjutan.
Alhasil bisa mengakibatkan pengeluaran membengkak.
Baca Juga: Bensin Revvo 89 di SPBU Vivo Diserbu Pemotor, Harga di Atas Pertalite Tapi Jarak Tempuh Lebih Jauh
Efeknya, hal ini bisa menyebabkan kendaraan bolak-balik ke bengkel untuk diperbaiki.
Tidak hanya itu, Jayan juga menyampaikan bahwa Pertamax dapat meminimalisir pembakaran yang tidak terkontrol.
"Oktan number yang tinggi membuat bahan bakar lebih sulit terbakar sehingga aman dari kemungkinan pembakaran dini yang tidak terkontrol," ungkapnya.
Makanya, untuk kendaraan yang memiliki kompresi rasio silinder tinggi (lebih dari 10) disarankan memakai BBM dengan nilai oktan yang lebih tinggi.
"Untuknya bila dengan bahan bakar Pertamax dan kompresi rasio silinder tinggi (lebih dari 10) akan membuat mesin memiliki efisensi yang lebih tinggi," ujar Jayan.
Kalau menurut brother, lebih irit Pertalite atau Pertamax nih?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lebih Irit Mana, Pertalite atau Pertamax?"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Yuka S. |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR