"Ngisi lagi pukul 14.00 WIB, buat sore. Dulu pas harga BBM belum naik, enggak terlalu antre," kata Arfan.
Terkadang, Arfan lebih memilih mengisi bensin di SPBU Vivo, ketimbang di SPBU milik Pertamina.
"Kadang saya ke SPBU Vivo, laku itu sekarang. (Di SPBU Vivo) Tetap antre tetapi enggak parah," ucap Arfan.
Hal yang sama juga dirasakan Pramudita (28) yang sehari-hari berkendara dari Beji, Depok, ke Jakarta karena tuntutan pekerjaan.
"Semenjak harga BBM naik, antrean makin kacau, Mas. Pagi panjang, siang panjang, malam juga. Itu di antrean Pertalite," kata Pramudita.
Terkadang, Pramudita lebih memilih mengisi bensin di SPBU Shell guna menghindari antrean.
"Enggak apa-apa beda Rp 5.000, enggak antre, sama kualitas bensin lebih bagus," kata Pramudita.
Pengendara motor lain, Arly (24), juga merasakan antrean kendaraan lebih panjang usai harga BBM naik, terutama di barisan Pertalite.
"Apalagi di jam-jam sibuk kayak pagi dan sore. Kebanyakan warga, menurut saya, masih mengincar BBM jenis Pertalite meski harganya naik," ujar Arly.
Untuk menghindari antrean itu, Arly biasanya mengisi bensin pada malam hari.
"Sekitar pukul 21.00 WIB ke atas, untuk menghindari antrean panjang," tutur Arly.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengendara Motor: Semenjak Harga BBM Naik, Antrean di SPBU Makin Kacau..."
Penulis | : | Aditya Prathama |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR