"Tren kualitas udara DKI Jakarta relatif buruk, setidaknya 10 tahun terakhir ini. Konsentrasi penceparan udara untuk parameter PM10 melewati baku mutu yang ditetapkan pemerintah, demikian pula OM 2,5 Ozon dan sulfir dioksida," kata Direktur Eksekutif KPBB, Ahmad Safrudin dalam diskusi virtual.
Banyak faktor yang jadi penyebabnya, terutama pada sektor transportasi.
"Hampir 73 persen penyumbang utama paling dominan di Jakarta ialah sektor transportasi, yang mana dominasinya itu pada kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat," lanjutnya.
Dikatakan pencemaran konsentrasi PM10 sekitar 39 ribu ton (per hari) polutan di langit DKI Jakarta dan sekitarnya.
Sebanyak 19.000 di antaranya berasal dari kendaraan bermotor 47 persen, industri 20 persen, debu jalanan 11 persen, pembakaran sampah 5 persen, konstruksi 11 persen, dan power plant 4 persen,
Sedangkan konsentrasi PM 2,5 atau partikel debu 2,5 milimicron totalnya itu 29 ribu ton per hari yang hampir 17 ribu ton berasal dari transportasi.
"Beban emisi-polutan udara, di Jabodetabek diperkirakan 19.165 ton per hari, yang bersumber dari sepeda motor 45 persen, truk 20 persen, bus 13 persen, mobil diesel 6 persen, mobil bensin 16 persen, dan kendaraan roda tiga sekitar 0,01 persen," ungkapnya.
Baca Juga: Pertamina Gerah Pertalite Sebelum dan Sesudah Naik Harga Dicap Beda Warna dan Dikatakan Lebih Boros
Nah, emang berapa sih populasi sepeda motor di DKI Jakarta terbaru saat ini?
Menghimpun Korlantas.polri.go.id berdasarkan data jumlah kendaraan per polda, Minggu (25/9/2022) pengguna motor di DKI Jakarta mencapai 119 juta dengan detail 17.011.666 unit.
Angka tersebut pencapaian tertinggi nomor dua di Indonesia setelah provinsi Jawa Tengah dengan jumlah sepeda motor sebanyak 17.473.252 unit.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sepeda Motor Diklaim Jadi Sumber Polusi Terbesar di DKI Jakarta"
Source | : | KOMPAS.com,Korlantas.polri.go.id |
Penulis | : | Ilham Ega Safari |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR