Indra mengaku sudah beralih ke SPBU Vivo sejak kenaikan harga BBM Pertalite dan Pertamax.
Pilihan beralih ke SPBU Vivo semakin tak tergoyahkan ketika antrean pengisian Pertalite semakin panjang.
"Dulu mah cepat, sering sepi juga kan Pertalite. Sekarang mau pagi, siang, sore, malam, antrenya malah panjang. Kayanya memang yang pakai Pertamax juga pindah ke Pertalite, makanya antrean (Pertalite) semakin panjang," ucap Indra.
Adapun di SPBU Pertamina sendiri, para pengendara sepeda motor memang perlu mengantre lebih lama untuk mendapat giliran mengisi kendaraannya.
Seperti yang terjadi di SPBU Pertamina Jalan Juanda, Bekasi Utara, Kota Bekasi, misalnya.
Seorang pengendara motor bernama Yayan (32) mengatakan antrean panjang ini terjadi usai naiknya harga Pertalite dan Pertamax di SPBU Pertamina.
Menurut dia, sejak kenaikan harga BBM subsidi dan non-subsidi, antrean pengisian sepeda motor bisa memakan waktu 10-20 menit.
"Ini ramai-ramainya pas malam hari sama pagi. Antreannya panjang," ucap Yayan.
Adapun sebelumnya, PT Pertamina belum berencana menambah nozzle untuk bahan bakar Pertalite menyusul antrean yang akhir-akhir ini terjadi pada konsumen yang membeli Pertalite.
Area Manager Communication Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan, menyebut antrean Pertalite yang terjadi di sejumlah SPBU saat ini masih wajar.
"Pemantauan kami antrean pembelian normal saja dan produknya tersedia semua," kata Eko, Jumat.
Eko merasa tak ada peningkatan signifikan atas permintaan Pertalite usai pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM pada 3 September lalu.
Antrean di sejumlah SPBU saat ini, menurut dia, sama saja dengan antrean yang terjadi sebelum pengumuman kenaikan harga BBM.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Harganya Memang Lebih Mahal Rp 1.000, tapi Antreannya Lebih Manusiawi
KOMENTAR