Salah satu yang menjadi alternatif warga adalah SPBU milik Vivo, perusahaan swasta milik PT Vivo Energy Indonesia.
SPBU ini menjual bensin Vivo 89 yang harganya Rp 10.900, tidak berbeda jauh dengan harga Pertalite.
Mengutip penelusuran Kompas.com ke SPBU Vivo yang berada di Jalan Sultan Agung, Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan, terlihat antrean motor di SPBU Vivo juga terlihat panjang.
Namun, waktu antrean di sana dirasakan lebih cepat dibandingkan SPBU milik Pertamina.
Salah seorang pengendara motor yang ikut mengantre di SPBU Vivo yakni Indra (27) mengaku telah pindah ke BBM Vivo sejak kenaikan harga BBM.
"Saya sudah beralih (ke Vivo) memang pas Pertalite naik. Harganya memang lebih mahal Rp 1.000, tapi antreannya lebih manusiawi," kata Indra.
Baca Juga: Keluh Kesar Driver Ojol Bandung Dibikin Rugi Antrean Panjang Pertalite di SPBU Pertamina
Fahrudin, seorang driver ojol juga memilih mengisi bensin di SPBU Vivo karena antreannya tidak begitu panjang seperti saat mengisi bensin di SPBU Pertamina.
Sebagai seorang ojek online, mobilitas yang tinggi membuat dirinya sangat bergantung dengan harga dan kehematan bensin.
"Sekarang enggak tahu kenapa ya pertalite itu jadi lebih boros. Enggak kayak dulu," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Antre Pertalite Bisa 30 Menit, Warga Beralih ke SPBU Swasta hingga Bensin Eceran"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Yuka S. |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR