MOTOR Plus-Online.com - Beli bensin Pertalite di SPBU antreannya bisa 30 menit, pembeli memilih pindah ke SPBU swasta atau beli bensin eceran.
Kenaikan harga Pertalite dan BBM lain malah memunculkan cerita baru.
Terjadi antrean yang mengular panjang di beberapa SPBU Pertamina untuk membeli Pertalite.
Tidak hanya itu, beberapa konsumen juga merasa Pertalite menjadi semakin boros dan kualitasnya berkurang.
Mengutip Kompas.com, antrean panjang warga yang ingin membeli Pertalite di sejumlah SPBU Pertamina terus terjadi belakangan ini.
Antrean yang mengular di SPBU sudah menjadi pemandangan sehari-hari, setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM pada 3 September lalu.
Pemerintah menaikkan harga Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter, Solar naik dari Rp 5.150 menjadi 6.800, dan Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500.
Harga BBM Pertamax yang juga naik diprediksi membuat banyak pengguna beralih ke Pertalite.
Baca Juga: Ribuan Orang Mengeluh Harga Pertalite Naik Tapi Jadi Boros dan Mudah Menguap Pertamina Buka Suara
Efeknya, berujung pada panjang dan lamanya antrean di SPBU.
Gerald (27), warga Cilincing, Jakarta Utara, mengaku musti mengantre sekitar setengah jam untuk membeli Pertalite.
"Antreannya memang terasa lebih ramai dari biasanya. Jelas banget ada perubahan (antrean) dibanding sebelum kenaikan harga BBM. Sekarang bisa setengah jam lebih buat antre beli Pertalite di pom bensin," ucap Gerald, Kamis (22/9/2022).
Ada beberapa cara warga dalam mengatasi lamanya antrean di SPBU.
Sebagian yang masih mampu akhirnya mengisi Pertamax untuk terhindar dari antrean panjang.
Tetapi untuk yang sudah tidak sanggup membeli Pertamax menggunakan metode lain, salah satunya membeli bensin secara eceran.
Tanjung, adalah salah satu warga yang kini lebih senang membeli Pertalite di penjual bensin eceran.
“Sekarang sudah beralih ke eceran,” ujar warga Kota Tangerang itu kepada Kompas.com, Selasa (27/9/2022).
“Lebih cepat ngisinya, enggak antre, harga cuma beda sedikit,” tambah dia.
Selain membeli bensin secara eceran, beberapa warga juga mengakali panjangnya antrean Pertamax dengan beralih ke SPBU swasta.
Salah satu yang menjadi alternatif warga adalah SPBU milik Vivo, perusahaan swasta milik PT Vivo Energy Indonesia.
SPBU ini menjual bensin Vivo 89 yang harganya Rp 10.900, tidak berbeda jauh dengan harga Pertalite.
Mengutip penelusuran Kompas.com ke SPBU Vivo yang berada di Jalan Sultan Agung, Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan, terlihat antrean motor di SPBU Vivo juga terlihat panjang.
Namun, waktu antrean di sana dirasakan lebih cepat dibandingkan SPBU milik Pertamina.
Salah seorang pengendara motor yang ikut mengantre di SPBU Vivo yakni Indra (27) mengaku telah pindah ke BBM Vivo sejak kenaikan harga BBM.
"Saya sudah beralih (ke Vivo) memang pas Pertalite naik. Harganya memang lebih mahal Rp 1.000, tapi antreannya lebih manusiawi," kata Indra.
Baca Juga: Keluh Kesar Driver Ojol Bandung Dibikin Rugi Antrean Panjang Pertalite di SPBU Pertamina
Fahrudin, seorang driver ojol juga memilih mengisi bensin di SPBU Vivo karena antreannya tidak begitu panjang seperti saat mengisi bensin di SPBU Pertamina.
Sebagai seorang ojek online, mobilitas yang tinggi membuat dirinya sangat bergantung dengan harga dan kehematan bensin.
"Sekarang enggak tahu kenapa ya pertalite itu jadi lebih boros. Enggak kayak dulu," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Antre Pertalite Bisa 30 Menit, Warga Beralih ke SPBU Swasta hingga Bensin Eceran"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Yuka S. |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR