Saleh melanjutkan, secara ideal diperlukan regulasi berupa revisi Peraturan Presiden (Perpres) 191/2014 untuk mengatur lebih detail pembatasan pembelian BBM Subsidi.
Saleh menjelaskan, selain pengetatan pembelian, penambahan kuota juga diperlukan seiring pertumbuhan ekonomi yang terus
terjadi.
"Kita berharap kuotanya ditambah agar momentum pertumbuhan ekonomi tetap terjaga, harapan kita dan mudah-mudahan kuotanya ditambah," jelas Saleh.
Meskipun jika nantinya ada penambahan kuota, Saleh menegaskan pengetatan pembelian masih akan diberlakukan.
Sementara itu, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting memastikan stok BBM subsidi masih dalam kondisi aman.
"Rata-rata di atas 18 hari sampai 20 hari," kata Irto ketika dihubungi Kontan.co.id.
Sebelumnya, Pertamina mencatatkan terjadi penurunan konsumsi BBM Subsidi untuk dua pekan awal pasca penyesuaian harga pada 3 September 2022 lalu.
"2 minggu setelah ada penyesuaian harga, rata-rata konsumsi turun dikisaran 12 persen hingga 13%," kata Irto.
Baca Juga: Penasaran Bagaimana Bikin Bensin Pertalite, 7 Proses Sebelum Masuk ke Tangki Motor Konsumen
Irto melanjutkan, penurunan konsumsi juga terjadi untuk jenis BBM RON 92 Pertamax. Tercatat, konsumsi Pertamax juga turun dikisaran 12% hingga 13%.
Menurutnya, penurunan konsumsi ini merupakan sesuatu yang umum terjadi terutama setelah penyesuaian harga.
Kendati demikian, proses evaluasi akan dilakukan sembari melihat tren konsumsi untuk sebulan ini.
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Kuota BBM Subsidi Berpotensi Habis Oktober, Ini Kata Pertamina Patra Niaga"
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | Aditya Prathama |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR