Rupanya Ini Penyebab SPBU Vivo Diserbu Pemotor Padahal Harga Lebih Mahal Dibanding Pertalite

Aong - Rabu, 28 September 2022 | 20:10 WIB
Istimewa
Harga Vivo Revvo 89 Rp 11.600 per liter lebih mahal dibanding Pertalite yang hanya Rp 10.000/liter

Baca Juga: Begini Reaksi Pemotor Saat Harga BBM Revvo 89 di SPBU Vivo Naik

Hal sama juga dibagikan akun Facebook Singgih Rumintang ke grup Bekakas.

"Mbah ini saya aja yang ngalamanin apa ada yg lain ya, perasaan isi pertalit cepet bgt nguap ya dulu isi full tank bisa 3 hari pp kerja sekarang isi full tank cuma 2 hari pp udah minta minum lagi, gejil coba bandingkan isi Shell full tank masih aman 3x pp tapi ya jd lebih mahal bgt dan coba Vivo masih aman baru 2 hari masih aman kyy masih bisa buat pp besok,coba Mbah ini gejala apa mbah," tulis Singgih Rumintang.

Enggak hanya di grup FB Bekakas, beberapa anggota grup FB KUMI INDONESIA juga menyampaikan hal yang sama.

"Iseng aja ngitung, tadi dari vivo bt gebang isi full, jarak yg ditempuh pp 98km. Nyampe bt gebang isi lagi full. 2,38 liter. Hasilnya seliter dpt 41km. Lumayanlah unit vario 0ld 2014 bawa anak bini sama tas gede," kata akun Facebook Wan Wan di grup KUMI INDONESIA.

Ketiga pemotor itu sama-sama beralih ke bensin Revvo 89 milik SPBU Vivo karena bensin Pertalite dirasa lebih cepat habis atau lebih boros.

Terkait dugaan pemakaian Pertalite yang dirasakan lebih boros, Pertamina memberikan penjelasan seperti diberitakan Kompas.com.

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menegaskan, bensin Pertalite dengan nilai oktan (RON) 90 tidak mengalami perubahan spesifikasi.

Menurutnya, standar dan mutu Pertalite yang dipasarkan melalui lembaga penyalur resmi di Indonesia sudah sesuai dengan keputusan Direktorat Jedneral Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas).

Aturan tersebut tertuang dalam Keputusan Dirjen Migas Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 90 yang Dipasarkan di Dalam Negeri.

"Produk BBM Pertamina jenis Pertalite (RON 90) tidak mengalami perubahan spesifikasi," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Selasa (20/9/2022).

Irto menjelaskan, salah satu batasan dalam spesifikasi Dirjen MIgas yang menunjukkan tingkat penguapan kamar adalah parameter Reid Vapour Pressure (RVP).

RVP dari Pertalite, kata Irto baik saat ini maupun sebelum ada kenaikan harga, masih dalam batasan yang diizinkan.

"Saat ini hasil uji RVP dari Pertalite yang disalurkan dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina masih dalam batasan yang diizinkan, yaitu dalam rentang 45-69 kPa (Kilopascal)," kata dia.

Penulis : Aong
Editor : Aong


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular