"Jadi agak berat sepertinya karena pemerintah melakukan perhitungan untuk Jenis BBM Tertentu (JBT) dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) ini dalam asumsi jangka panjang," sambungnya.
Mamit menekankan, penurunan harga minyak dunia juga baru berlangsung dalam beberapa waktu ini saja.
Mamit khawatir penurunan harga BBM subsidi tidak diimbangi dengan penurunan harga barang dan jasa juga.
Walhasil malah tidak memberi pengaruh signifikan dari kebijakan pemerintah menurunkan harga BBM subsidi.
Lebih lanjut, Mamit mengajak masyarakat untul mengawasi pengalihan subsidi BBM ke dalam bentuk bantuan sosial.
"Apa yang dilakukan pemerintah ini sudah tepat dan perlu kita dukung, yang perlu kita kawal bagaimana pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Bantuan Langsung Upah (BLU) benar-benar tepat sasaran," ucap Mamit.
Baca Juga: Ramai Isu Pertalite Makin Boros, Ternyata Begini Proses Quality Control BBM Pertamina
Dia mengaku masih mendapat banyak aduan bahwa orang-orang yang laik menerima justru belum mendapatkan manfaat subsidi sosial tersebut.
"Yang dapat BLU itu-itu lagi orangnya dan sebetulnya mereka orang mampu, ini menjadi upaya yang harus diperbaiki bersama," ungkapnya.
Sementara itu, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menegaskan untuk harga Pertalite tidak mengalami penurunan.
Hal ini dikarenakan Pertalite merupakan BBM bersubsidi, yang harga jualnya diatur oleh Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Pertamina hanya operator. Untuk harga jual BBM Subsidi (Pertalite), harus melalui penentuan harga oleh regulator," jelas Irto saat dikonfirmasi Tribunnews.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ikut Tren Minyak Dunia, Harga Pertamax Turun Per 1 Oktober, Bagaimana dengan Pertalite?
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR