Gridmotor.id - Dampak kenaikan tarif ojol membuat beberapa paguyuban ojol sepakat untuk mengirimkan surat ke Menteri Perhubungan.
Pasca pihak Kementerian Perhubungan menaikan tarif ojol, sempat menjadi kekhawatiran bagi para driver ojol.
Utamanya driver ojol khawatir para penumpang akan beralih ke transportasi umum lainnya atau kendaraan pribadi.
Belum lagi kenaikan harga BBM yang membuat beberapa driver ojol resah.
Namun pasca kenaikan tarif ojol, para driver ojol pun merasa gembira.
Tarif ojol baru ini membuat para driver mampu menghadapi kenaikan harga sembako dan kenaikan harga BBM.
Melihat hal tersebut, Komunitas driver ojol dari berbagai daerah sepakat mengirimkan surat kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Mereka ingin mengucapkan terimakasih sekaligus apresiasi kepada Menhub yang sudah mendengarkan aspirasi para driver ojol.
Baca Juga: Ojol Belum Punya Status, Jaminan dan Perlindungan Penumpang jadi Rawan
Komunitas Single Fighter Indonesia dari Jawa Barat, Komunitas The Legend dari Makassar, dan Komunitas GDB dari Depok yang menaungi ribuan driver ojol, mengaku mereka semakin semangat dan fokus saja untuk mencari pundi-pundi penghasilan di jalanan.
Ketua Umum Komunitas GDB Depok, Firmansyah, mengatakan mereka semakin semangat dan fokus untuk mencari pundi-pundi penghasilan di jalanan.
"Kita ucapkan terimakasih kepada pemerintah yang mengatur kenaikan tarif ini, tentu kenaikan ini berdampak positif, cukup membantu apalagi BBM juga naik," kata Firmansyah dikutip dari Kompas.com, Minggu (9/10/2022).
"Tentu, ini meningkatkan ekonomi keluarga, karena kenaikan tarif ini sudah cukup baik ya," tambah Firmansyah.
Dalam suratnya ke Kemenhub, perwakilan mitra driver ojol juga meminta aplikator untuk terus melakukan peningkatan layanan dan berbagai program promo agar meningkatkan orderan yang tentunya berbanding lurus dan mempengaruhi peningkatan penghasilan mereka.
Gustika Aviandi dari Komunitas Wong Edan di Jakarta yang sejak 2016 menjadi driver menilai, komisi atau biaya sewa aplikasi sebesar 20 persen, saat ini sudah dirasa fair.
Bahkan, ia khawatir, jika dikurangi malah akan mengurangi manfaat yang mereka dapat.
Oleh karena itu, dia dan komunitasnya tak ingin besaran komisi yang berlaku saat ini, berubah komposisinya.
"Saya pribadi tidak masalah. Sehari bisa bawa pulang bersih Rp 250.000, saya keluar pagi sampai malam. Ya, kalau mau lebih giat lagi, bisa sampai Rp 400.000, itu bersih. Karena semua layanan itu dinyalain," ujarnya.
"Intinya kita bersurat itu adalah kita mau berterimakasih sama Pak Menhub," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Driver Ojol: Kenaikan Tarif Ojol Berdampak Positif..."
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR