Iwa Garniwa, Rektor Institut Teknologi PLN senada dengan hal tersebut.
"Harga baterai kendaraan listrik bisa 40 sampai 60 persen dari kendaraan."
"Akibatnya kendaraan listrik dibandingkan kendaraan BBM jadi mahal," kata Iwa Garniwa kepada Kompas.com.
Menurut Iwa, secara hitungan untuk penggunaan harian motor listrik dan yang mengkonsumsi bensin sama.
"Lalu apakah menjadi murah? Sebenarnya tidak."
"Hanya saja cara pembayaran dengan swap lebih murah, akibatnya lebih murah dari kendaraan dengan baterai. "
"Tapi sebenarnya kita tetap membayar itu baterai," jelasnya.
Baca Juga: Honda Siapkan Battery Sharing Untuk Motor Listrik di Indonesia, Konsepnya Mirip Swap Baterai?
Pada prinsipnya, menjalankan motor listrik perlu listrik dan baterai.
"Jadi kalau swap itu kita membayar listriknya dan secara perhitungan juga bayar baterainya atau tangkinya."
"Sehingga harga satunya lebih mahal dari pada kita datang ke SPKLU dengan baterai sendiri untuk di charger yang bayarnya lebih murah."
"Tapi kalau kita swap, bayarnya lebih mahal,” kata Iwa.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Motor Listrik Pakai Swap Baterai Tidak Lantas Jadi Murah"
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Ilham Ega Safari |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR