Driver Ojol Dibuat Bangkrut Aplikator, Minta Pemerintah Turun Tangan

Albi Arangga - Selasa, 11 Oktober 2022 | 13:40 WIB
Ratusan driver ojol berkumpul di kantor DPRD Balikpapan dan meminta Pemerintah menindak tegas pihak aplikator nakal.

MOTOR Plus-Online.com - Para driver ojol dibuat bangkrut oleh pihak aplikator terkait dengan tarif potongan jasa hingga meminta Pemerintah turn tangan.

Merasa dirugikan oleh pihak aplikator, para driver ojol pun melakukan aksi unjuk rasa.

Aksi unjuk rasa dilakukan oleh Persatuan Driver Online Balikpapan (PDOB).

Aksi mereka dilakukan di depan depan Kantor DPRD Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada Senin (10/10/2022).

Karena aksi unjuk rasa driver ojol, peugas sempat menutup akses jalan Jenderal Sudirman, Kota Balikpapan.

Ratusan massa aksi berkumpul dan membawa sebuah tuntutan pada Pemerintah setempat.

Salah satunya yakni meminta Pemerintah setempat turun tangan atas aplikaotr nakal.

Seperti yang diketahui di dalam Keputusan Menteri Perhubungan No 667 Tahun 2022 tentang biaya jasa pengguna kendaraan roda dua yakni pemberlakuan pemotongan dari aplikator sebesar 15 persen.

Baca Juga: Gara-Gara Driver Ojol, Aksi Curanmor Gagal Total, Dapat 'Salam Olahraga'dari Warga

“Meminta kepada pemerintah untuk menerapkan aturan yang sudah mereka buat sendiri, yakni dalam KP No 667 Tahun 2022 bahwa aplikator maksimum memotong 15 persen. Tetapi fakta sampai saat ini masih 20 persen,” kata Om Lauw, Pembina PDOB di sela-sela aksi.

Selanjutnya, para ojol meminta pemerintah juga menindaklanjuti aplikator yang melakukan pungutan liar (pungli).

Yakni menambahkan biaya potongan berkedok jasa aplikasi yang tidak ada di dalam perjanjian atau aturan pemerintah.

Hal ini sangat diberatkan oleh para driver ojol lantaran penghasilannya terus terpotong oleh biaya-biaya tambahan yang dibuat sendiri oleh aplikator.

“Dalam artian yakni aplikator menarik tarif-tarif jasa aplikasi, jadi setelah 20 persen tadi ada lagi biaya seperti jasa aplikasi. Nah ini adalah tarikan ilegal yang tidak ada di dalam aturan pemerintah yang mereka buat sendiri." keluhnya.

"Nah makanya kami minta pemerintah menegakkan ini aturan, karena mereka yang buat sendiri,” ungkpanya.

Aksi demo ini bukan tanpa alasan, sebab sebelumnya pihak PDOB telah bertemu dengan Wali Kota Balikpapan Rahmad Masud, serta menyurati Gubernur Kaltim Isran Noor.

Namun hingga saat ini belum ada respon dan tindaklanjut dari beberapa pihak terkait.

Baca Juga: Pendapatan Ojol Per Hari Mengkhawatirkan, 50℅ Lebih Tak Punya Pekerjaan Sampingan

Para massa aksi juga mengancam jika aspirasinya tidak bisa diwujudkan, driver ojol di Balikpapan berencana tidak akan memilih kembali Wali Kota Balikpapan Rahmad Masud untuk periode selanjutnya.

“Maka dari itu kami minta kepada pemerintah kota, karena kemarin juga kami kan yang memilih. Kami pastikan bila suara kami tidak ditindaklanjuti, periode yang akan datang mereka tidak terpilih. Kami akan pastikan itu," tegasnya.

"Mereka harus tahu karena ojol di sini banyak. Yang datang ke sini banyak, R2 dan R4 gabung, total anggota kami itu ada 1.200 orang,” pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pasukan Ojol Demo di Kantor DPRD Balikpapan, Keluhkan Potongan dan Pungutan Ilegal"

Source : Kompas.com
Penulis : Albi Arangga
Editor : Ahmad Ridho


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular