"Gak ada yang berani nerobos. Gak lama mogok di kiri. Saya jaraknya 20 meter, kelihatan pas sudah ketarik air dan terseret air," katanya.
Randi pun menggambarkan, saat kejadian, Jalan Dadali ini sempat terjadi banjir dengan ketinggian sepaha orang dewasa.
"Banjirnya sampai merendam, sepaha orang dewasa. Nah saya awalnya ngambil kanan juga hampir keserest arusnya hampir kesedot," tandasnya.
Menerabas banjir bagi pemotor sebetulnya merupakan hal yang dilarang.
Selain daripada dapat merusak mesin motor, hal itu juga berbahaya bagi pengendara.
Head of Safety Riding Promotion Wahana Makmur Sejati (WMS), Agus Sani, pernah mengatakan pentingnya untuk menghindari jalan yang terdapat genangan banjir yang besar.
"Saat Terabas banjir hindari jalur yang terdapat aliran sungai atau got yang besar," buka Agus Sani.
Baca Juga: Bikers Waspada Banjir dan Hujan Deras, Catat Nomor Darurat dan Pantau Banjir Klik Link Ini
"Takutnya saat aliran sungai atau got besar itu deras," jelas Agus Sani.
"Karena jalanan tertutup oleh air, aliran deras itu bisa sampai ke jalan," tambahnya saat dihubungi melalui pesan singkat.
Kalau alirannya deras, motor dan bikersnya bukannya tidak mungkin bisa terseret.
Makanya sebelum trabas banjir, Agus Sani sarankan untuk ketahui kondisi jalannya.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Nekat Terjang Banjir, Seorang Pemotor di Bogor Hilang, Jatuh ke Aliran Sungai Saat Hujan Deras
Source | : | TribunnewsBogor.com |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR