"yaitu sebesar 2,05 ringgit atau setara dengan Rp. 6.700 untuk Oktan 95 yang disubsidi di Malaysia,"
"dimana harga ini jauh lebih murah dari pertalite oktan 90 yang disubsidi di Indonesia yaitu sebesar Rp. 10.000 saat ini."
"Bahan bakar subsidi di wilayah pedalaman Malaysia tersebut pun sangat mudah didapatkan oleh masyarakat setempat," lanjutnya..
Bambang yang akrab disapa BHS ini juga mengungkap bahan bakar Diesel (Solar) untuk angkutan logistik di Malaysia juga sangat berkecukupan dan disubsidi.
"Sedangkan di Indonesia, Shell Fuelsave Diesel dijual dengan harga sangat mahal yaitu Rp. 18.140." ungkapnya.
"Dan di Indonesia solar bersubsidi campuran minyak sawit 30 persen (kualitas diesel rendah) harganya Rp. 6.800."
"Namun di Wilayah pedalaman Kalimantan di Indonesia sering kehabisan."
Baca Juga: Nangis Bandingkan Harga Bensin Nonsubsidi Pertamina Vs Petronas Malaysia Lebih Murah Mana
"Hal ini diperburuk dengan rakyat yang harus membeli dengan harga sangat mahal, bisa mencapai 2 kali lipat dari harga yang sebenarnya."
"Hal ini banyak terjadi di wilayah pedalaman kaltim, kalbar, dan kalteng" beber Bambang.
Source | : | TribunPontianak.co.id |
Penulis | : | Ilham Ega Safari |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR