MOTOR Plus-Online.com - Pabrikan motor listrik diminta Menteri Perindustrian (Menperin) tingkatkan nilai TKDN, Bos Viar Motor kasih respon.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita baru saja melakukan kunjungan kerja ke PT Triangle Motorindo atau Viar Motor di Semarang, Jawa Tengah.
Dalam kunjungan kerjanya kali ini, selain melihat proses produksi motor listrik Viar Q1, ia juga berbicara banyak hal soal motor listrik.
Sebab era elektrifikasi sedang digenjot pemerintah Indonesia dan ditargetkan produksi 2 juta unit di 2025.
Maka dari itu, Menperin mendorong pabrikan motor listrik untuk meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN).
TKDN sendiri merupakan besarnya komponen dalam negeri pada barang, jasa, dan gabungan barang dan jasa.
"Pengoptimalan nilai komponen lokal ini dapat meningkatkan potensi pasar kendaraan akibat diterbitkannya Inpres No 7 Tahun 2022," kata Menperin dikutip dari Kemenperin.go.id.
Menperin mengingatkan adanya Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 6 tahun 2022 tentang Spesifikasi, Peta Jalan Pengembangan, dan Ketentuan Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle).
Baca Juga: Menperin Sambangi Pabrik Motor Listrik Viar di Semarang Buat Sampaikan Hal Ini
"Dengan demikian, kendaraan listrik yang telah memenuhi batasan minimal TKDN sesuai Perpres 55 Tahun 2019 dapat mengisi permintaan kendaraan dinas dan operasional pemerintah sesuai Inpres 7/2022," kata dia.
Sementara itu, General Manager Viar Motor Dimas Tommy Radityo menegaskan produk motor listrik dalam negeri bisa bersaing dengan produk asing.
"Triangle Motorindo pada saat ini sudah memproduksi kendaraan roda dua berbahan bakar bensin maupun yang berbasis Battery (EV),"
"dan sepeda motor roda tiga angkutan barang dengan peruntukan pelaku usaha UMKM dan pertanian."
"Saat ini, kami bekerjasama dengan IKM lokal Jawa Tengah untuk menjadi bagian supply chain kami dalam rangka peningkatan kandungan TKDN. Kami berharap ada keberpihakan," imbuhnya.
Menurutnya, pabrikan lokal butuh dukungan dari stakeholder terakit, termasuk pemerintah agar edukasi dan sosialisasi dapat diterima masyarakat dengan baik.
Selain itu, Dimas juga berharap adanya infrastruktur agar peredaran stasiun swap baterai motor listrik digratisakan.
Jika hal tersebut dilakukan akan menimbulkan reaksi masyarakat beralih ke motor listrik dengan cepat.
Baca Juga: 2 Juta Motor Listrik Jadi Target Menperin Tahun 2025, Yakin Tercapai Karena Hal Ini
"Ke depan, kami yakin dengan banyaknya battery swap station dan SPKLU akan meyakinkan masyarakat untuk konversi menggunakan kendaraan listrik," ujarnya.
Source | : | kemenperin.go.id |
Penulis | : | Ilham Ega Safari |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR