"Dari pengakuan tersangka sudah melakukan pencurian sebanyak 27 TKP," kata dia. Sebanyak 27 TKP (tempat kejadian perkara) tersebut tersebar di sejumlah kabupaten yang meliputi Rembang sebanyak 7 lokasi, Blora sebanyak 5 lokasi, Ngawi sebanyak 3 lokasi, Pati sebanyak 2 lokasi, Kudus sebanyak 6 lokasi dan Grobogan sebanyak 4 lokasi.
"Modusnya mereka menyewa kendaraan roda empat kemudian hunting atau beroperasi di sejumlah wilayah tersebut," terang dia.
Lebih lanjut, Dandy mengatakan berdasarkan pengakuan tersangka mereka menjual kendaraan bermotor tersebut antara Rp 3 juta sampai Rp 8 juta rupiah.
"Sasarannya kendaraan yang mempunyai nilai jual tinggi," ujar dia.
Dalam melakukan aksinya, komplotan tersebut hanya perlu menggunakan kunci L, kunci T, tang, obeng, hingga gunting.
Komplotan tersebut menganggap kendaraan yang gampang dicuri yaitu Scoopy.
Sedangkan yang sulit untuk dicuri yaitu Nmax, hingga PCX alias yang beremote.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, para tersangka disangkakan melanggar Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara.
"Sementara untuk penadah, masih kita lakukan pengembangan," jelas dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: "Beraksi di 27 Tempat, Komplotan Residivis Pencuri Ini Ungkap Jenis Motor yang Paling Mudah Dicuri".
KOMENTAR