MOTOR Plus-Online.com - Pasangan suami istri (pasutri) yang sedang berboncengan menaiki motor Honda Vario tewas lantaran ditabrak anaknya sendiri.
Aneh tapi nyata, setidaknya hal itu yang bisa menggambarkan sebuah peristiwa kecelakaan yang terjadi di wliayah Kota Balikpapan.
Dimana seroang pasutri yang meruapkan anggota TNI yang sedang menaiki motor Honda Vario, tewas ditabrak oleh sebuah mobil Kijang Innova.
Ironisnya, pengemudi mobil tersebut merupakan anak dari kedua korban.
Insiden kecelakaan itu dibenarkan oleh Kasatlantas Polresta Balikpapan, Kompol Ropiyani.
Korban yakni TI, anggota TNI berpangkat Peltu saat itu sedang berboncengan dengan istrinya berinisial MT.
“Korban ini anggota TNI berpangkat Peltu,” ungkap Kompol Ropiyani dikutip dari Kompas.com, Rabu (19/10/2022).
Kompol Ropiyani menjelaskan peristiwa bermua saat TI dan MI berboncengan menggunakan motor Honda Vario bernomor polisi KT 6537 HF.
Baca Juga: Imbas Kecelakaan Maut Truk Pertamina di Cibubur, Kemenhub Larang Kendaraan Pakai Klakson Tambahan
Korban berjalan beriringan dari arah Bandara SAMS Sepinggan bersama anaknya berinisial AT yang mengemudikan Toyota Kijang Innova bernomor polisi KT 1242 LW.
Setibanya di depan PT Schlumberger, Batakan, Balikpapan Timur, motor yang dikemudikan TI mengurangi kecepatannya.
Ironisnya, AT yang saat itu berada di belakang motor orangtuanya itu panik.
Ropiyani mengatakan, AT bukan menginjak pedal rem, melainkan pedal gas.
“Innova ini mau melakukan pengereman tapi ternyata dia salah injak rem, yang diinjaknya adalah gas. Sehingga mobil melaju cepat dan menabrak Honda Vario yang dikemudikan oleh korban,” ujarnya.
Seketika mobil pun menabrak TI dan MT yang berada di depannya.
Keduanya pun terpental dan terlindas Innova yang dikemudikan AT.
Korban pun tergeletak dan saat diperiksa sudah tidak bernyawa akibat luka berat yang dialami pasca tabrakan tersebut.
Baca Juga: Mitos Tabrak Kucing Bisa Bikin Pemotor Kecelakaan, Ahli Ungkap Faktanya
Pada Selasa (18/10/2022), Ropiyani bersama jajaran dari Pomdam VI Mulawarman melakukan pengecekan di lokasi kejadian guna tindaklanjut dari peristiwa tersebut.
Pihaknya masih akan mengambil keterangan dari AT terlebih dahulu.
Hanya saja, AT masih belum bisa dimintai keterangan lantaran hari ini sedang memakamkan orangtuanya di Samarinda, Kalimantan Timur.
“Yang bersangkutan masih trauma dan saat ini sedang memakamkan orangtuanya di Samarinda,” ungkapnya.
AT diketahui masih seorang pelajar berusia 15 tahun.
Pihaknya masih akan melakukan penyidikan terlebih dahulu dari kasus tersebut.
Termasuk maksud dan tujuan dari AT yang mengemudikan mobil di jalan umum, padahal belum cukup umur.
“Belum tahu ya untuk memastikan dia belajar ataupun dia mencoba, nanti kami lakukan SOP penyidikan, nanti kami BAP baru kami tahu keterangan dari anak tersebut,” ungkapnya.
Ropiyani pun mengimbau kepada seluruh orangtua agar diberikan pengertian bahwa anak di bawah umur tidak boleh mengendarai kendaraan.
Baca Juga: Motor Honda BeAT Versus Bus di Sragen Pemotor Tutup Usia, Sopir Bus Diamankan
“Karena secara psikologis dia belum siap mengendarai kendaraan karena masih labil. Kemudian dia juga tidak mempunyai SIM. Jadi, saya berharap lebih baik anaknya apabila pergi ke sekolah untuk gunakan ojol atau diantar oleh orangtuanya,” imbaunya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pasutri yang Tewas Ditabrak Anak Sendiri Ternyata Anggota TNI, Begini Kronologi dari Polisi"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR