Jadi oli Yamalube asli menggunakan tutup botol berwarna hitam, sementara yang palsu tutupnya berwarna emas.
Kemudian pencetakan nomor seri pada kemasannya juga terlihat berbeda, karena pada produk palsu dicetak besar dan tebal sehingga tak terlihat rapi.
"Sedangkan untuk yang asli stikernya lebih solid, cetakan nomor lebih rapi dan tidak terlalu besar," kata Rosyid.
Terkait perbedaan cairan oli, Rosyid menuturkan konsumen harus menuangnya lebih dulu untuk menemukan perbedaannya.
Soalnya oli palsu bahan pembuatnya menggunakan parafin cair yang dicampur dengan bahan pewarna yang berbeda sehingga menyerupai oli merek AHM Oil dan Yamalube.
"Warna yang dihasilkan kedua berbeda, untuk oli Yamalube berwarna agak kehijauan dan oli AHM berwarna kekuningan," paparnya.
Dengan diungkapnya sindikat pemalsuan oli ini, Rosyid pun mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dalam membeli oli agar terhindar dari oli palsu.
Tak lupa ia juga mengingatkan agar masyarakat membeli oli dari agen resmi, sehingga produk yang dibeli bisa dijamin asli.
"Kalau membeli oli di bengkel lain agar mencermati fisik dari kemasan oli yang dijual dan jangan asal beli, cermati dulu fisik kemasan dan cairan oli di dalamnya karena ada saja kemungkinan oli yang dibeli merupakan oli palsu," imbaunya.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Beredar Oli Palsu di Masyarakat, Begini Cara Membedakannya.
KOMENTAR